PADANG, majalahintrust.com — Sepertinya hawa politik mulai memanas di Kota Padang. Negatif campaign maupun black campaign senantiasa oleh lawan-lawan politik, guna menjatuhkan elektabilitas sosok yang dinilai sedang berada diatas angin. Kali ini yang sedang menjadi korbannya adalah Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani.
Pria yang juga politisi Partai Gerindra ini digembar gemborkan bakal maju sebagai Calon Walikota Padang, dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dihelat 2024 mendatang.
Meskipun pemilihannya masih lama, namun serangan keji dan tidak bermoral serta mengandung fitnah sudah mulai dialamatkan kepada dirinya. Kali ini Syafrial Kani difitnah telah melakukan persingkuhan kepada seorang wanita, bahkan dalam beberapa pemberitaan media online, juga difitnah telah menghamili wanita tersebut.
Merasa tak melakukan hal tersebut dan telah difitnah dengan membabi buta, Ketua DPRD Padang Syafrial Kani pun melaporkan seorang pria yang diduga telah melakukan fitnah terhadap dirinya, Rabu (22/3) siang. Fitnah tersebut disebarkan melalui pemberitaan 6 media online.
Syafrial Kani melaporkan kasus yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Padang. Laporannya tertuang dalam surat tanda terima laporan polisi nomor: STTLP/B/217/III/SPKT/POLRESTA PADANG/POLDA SUMBAR tanggal 22 Maret 2023.
Syafrial Kani disela-sela membuat pelaporan kepada wartawan mengatakan, fitnah terhadap dirinya tersebut berupa tuduhan selingkuh dengan seorang perempuan dan bahkan telah memiliki anak diluar nikah.
“Hari ini saya melaporkan tentang ada semacam fitnah terhadap saya yang terbit di enam media online, ” katanya di Mapolresta Padang.
Ia menambahkan, baginya fitnah tersebut berdampak besar terhadap dirinya. Karena secara langsung, menjatuhkan harkat dan martabat serta telah mencemarkan nama baiknya. Sehingga fitnah yang beredar ini harus diluruskan, sehingga terang benderang siapa orang yang berada di balik ini semua.
“Harkat, martabat serta nama baik saya, keluarga besar saya, anak dan istri saya, orang tua saya dan saya juga seorang Penghulu di suku, kemudian sebagai Ketua DPRD Kota Padang telah dicemarkan secara tak bermoral.oleh orang yang memfitnah saya,” ujarnya.
Ia lebih lanjut menjelaskan, pribadi yang dilaporkan tersebut berinisial M serta enam media yang telah membuat berita fitnah tersebut. Ia juga bakal mencari tahu siapa dalang dibalik rekayasa fitnah ini. Jika terbukti, maka ia pun juga tak segan-segan melaporkannya.
“Bagi saya ini sudah masuk personal. Saya melaporkan semacam fitnah kepada diri saya di enam media online, hari ini saya laporkan. Bagi saya ini fitnah, dampaknya besar, ada keluarga besar, orang tua, saudara, anak dan istri saya. Saya juga seorang mamak panghulu,” katanya.
Disisi lain, Sebagai Ketua DPRD Kota Padang, katanya, dirinya diamanahkan dan memiliki tanggung jawab moral yang harus dijaganya.
“Berita ini tidak benar, berita ini saya pastikan bohong. (Jabatan Ketua DPRD) ini amanah dari orang tua, masyarakat Kota Padang, dan partai (Gerindra) yang harus saya jaga,” katanya.
Politisi Partai Gerindra itu menyatakan, selain menyerang dirinya secara personal, juga menyerang partai Gerindra yang telah membesarkan namanya.
“Tak hanya pribadi saya, tapi partai juga diserang.. Saya melapor dulu (ke polisi), lalu melapor ke partai, saya laporkan enam media online dan satu orang berinisial M ini. Siapa yang telah menyuruh M ini juga kita cari tahu. Saya melapor supaya ada keadilan yang saya dapat, demi menjaga nama marwah keluarga dan marwah partai saya,” tuturnya. (r)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.