Jakarta – Asian Development Bank (ADB) hari ini menyetujui pembiayaan senilai US$ 1,5 miliar atau Rp 23,2 triliun (kurs Rp 15.500) kepada Indonesia. Dana tersebut sebagai dukungan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi pandemi Corona alias COVID-19 yang berdampak pada kesehatan, mata pencaharian, dan perekonomian.
“COVID-19 menyebabkan dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi yang sangat berat di Indonesia. Saya memuji respons pemerintah atas pandemi ini, termasuk kebijakan ekonomi dan fiskal yang kuat dan terkoordinasi dengan baik,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (23/4/2020).
“Dukungan anggaran ADB akan membantu pemerintah mengatasi tantangan COVID-19 dengan fokus kuat pada kelompok miskin dan rentan, termasuk perempuan. Pembiayaan yang disalurkan dengan cepat ini adalah bagian dari dukungan ADB yang lebih besar untuk membantu Indonesia merespons COVID-19, yang dikoordinasikan dengan mitra pembangunan yang lain,” tambahnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dukungan pembiayaan dari ADB akan membantu pemerintah Indonedia memitigasi dampak COVID-19.
“Dukungan cepat ADB akan membantu pemerintah melaksanakan langkah-langkah menyeluruh untuk memitigasi dampak buruk COVID-19,” kata Sri Mulyani.
“Kami menghargai kecepatan respons ADB dan komunikasi eratnya dengan pemerintah untuk membantu kebutuhan mendesak Indonesia,” sambungnya.
Asakawa mengunjungi Indonesia pada 2-4 Maret dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan pejabat senior lainnya. Pada 27 Maret, Asakawa dan Sri Mulyani berdiskusi tentang respons COVID-19 yang dijalankan Indonesia dan bagaimana ADB dapat memberikan dukungan.
Program COVID-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) akan mendukung paket stimulus pemerintah yang ditujukan untuk memperluas program bantuan sosial yang ada, meningkatkan sumber daya pencegahan dan pengendalian COVID-19, serta melindungi sektor produktif dan para pekerja dari kemerosotan perekonomian.(*)