Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mengelola Sumber Daya Air (SDA) di Indonesia.
Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, efisien, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur yang telah dibangun dapat dirasakan generasi mendatang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam pengelolaan sumber daya air saat ini, Indonesia telah menerapkan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu atau Integrated Water Resources Management (IWRM).
Namun dengan semakin berkembangnya kondisi lingkungan strategis yang menjadi tantangan pembangunan sumber daya air, seperti pertambahan jumlah penduduk, perubahan iklim, dan kerentanan bencana, maka pengelolaan SDA harus memanfaatkan keberadaan TIK sehingga menghasilkan kualitas pengelolaan yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai Pengelolaan Cerdas Sumber Daya Air atau Smart Water Management (SWM).
“Saya kira ke depan, HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia) tidak cukup hanya mengimplementasikan Integrated Water Resources Management. It’s a must but not sufficient. Dengan kondisi saat ini dan tuntutan masa depan, kita harus mengembangkan Smart Water Management yang terintegrasi dengan konsep resilient city, smart city, livable city yang semua arahnya ke smart management,” kata Basuki saat membuka Kongres HATHI ke XIII Tahun 2020 melalui virtual, Sabtu (21/11/2020).
Menurut Basuki, SWM sangat memungkinkan diterapkan HATHI dalam mendukung pengelolaan SDA secara terpadu di Indonesia. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kemampuan pemanfaatan teknologi dalam organisasi HATHI menjadi perhatian penting untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur SDA yang berkualitas.
“Kita butuh tenaga-tenaga ahli hidrolik yang handal. Untuk itu ketika kita kuliah dan lulus menjadi alumni, kemudian masuk organisasi profesi, kita tidak boleh jauh dari kampus. Karena begitu jauh dari kampus, kita akan ketinggalan ilmu pengetahuan. Untuk itu sejak lama saya meminta organisasi profesi harus dekat dengan kampus. Kongres, seminar tidak diselenggaran di hotel, tapi di kampus,” tutur Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Basuki juga berpesan kepada HATHI untuk dapat bergerak lebih cepat dalam membantu Pemerintah menerapkan SWM, antara lain melalui Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT), seminar di luar dan dalam negeri, webinar, penyusunan jurnal, kerjasama dengan perguruan tinggi, organisasi profesi lainnya, serta program sertifikasi keahlian sumber daya air.
Kongres Ke XIII HATHI Tahun 2020 diselenggarakan secara hibrid di Universitas Gunadarma, Bekasi dan secara virtual dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum periode 2020-2023. Hadir pada acara Ketua Umum HATHI Imam Santoso, Rektor Universitas Gunadarma Margianti.
Secara virtual turut hadir Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo, Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Dirjen Bina Konstruksi Trisasongko Widianto, dan sejumlah Kepala Balai Besar/Balai Wilayah Sungai di seluruh Indonesia. (*)