Dharmasraya, Intrust – Kronologis kecelakaan serta identitas para korban kecelakaan beruntun setelah truk tanki Hino BK 8746 VN mengalami rem blong akhirnya diketahui. Pada insiden yang terjadi Selasa (18/01), di jalan lintas Sumatera (jalinsum) Sialang, Pulau Punjung, Dharmasraya itu, dua orang dipastikan meninggal dunia, 4 orang luka berat dan 5 orang luka ringan.
Sebagaimana dijelaskan Kapolres Dharmasraya AKBP Nurhadiansyah, S.IP didampingi Kasat Lantas Iptu. Sayid MI, truk yang blong remnya itu menabrak enam kendaraan yang ada di depannya. Kendaraan yang ditabrak itu adalah mobil Grand Max Box BM 8074 LT, mobil Suzuki Grand Pickup BG 8719 HL, Sepeda Motor Honda Revo BA 5090 VP dan satu unit bangunan bengkel.
Kapolres yang baru beberapa hari berdinas di wilayah hukum Dharmasraya ini menjelaskan, laka lantas itu berawal ketika truk tanki yang dikemudikan Jumino (46), datang dari arah Muaro Bungo menuju Padang dengan kecepatan sedang. Setiba di TKP, kendaraan tersebut hilang kendali karena rem blong dan langsung menabrak Grand Max Box BM 8074 LT yang mengakibatkan kendaraan itu masuk jurang sebelah kiri.
Selanjutnya ulas Kapolres yang sudah bolak balik berdinas di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan ini, truk tangki bermuatan CPO itu tetap melaju pada jalan menurun dengan kondisi tidak terkendali. Truk itu meluncur dengan kecepatan tinggi sejauh lebih kurang 500 meter dan keluar bahu jalan sebelah kanan dari arah Bungo menuju Padang.
Karena mobil sudah tak terkendali, maka mobil menabrak tiang listrik serta menyenggol Sepeda Motor Honda Revo BA 5090 VP yang dikendarai Roma (38), pedagang, yang beralamat di Pulau Punjung Dharmasraya. Truk tangki itu tetap melaju meski pengemudi berusaha mengendalikan.
Truk itu kemudian menabrak dan menyeret Kendaraan Suzuki Grand Max BG 8719 HL yang dikemudikan Suratman (41) beralamat di Lubuk Linggau, yang parkir di luar bahu jalan sebelah kanan dari arah Bungo menuju Padang. Selanjutnya pengemudi tangki membanting kemudi ke kanan dan melaju menabrak bangunan bengkel dan rebah.
“Akibatnya minyak CPO tumpah di badan jalan,” imbuh perwira polisi yang berpangkat dua bunga itu.
Dalam penyelidikan, terungkap korban terbanyak berasal dari mobil Suzuki Grand Max Pickup BG 8719 HL, dimana ke delapan korban sama-sama tercatat memiliki suku yang sama Tanjung Rajo dan beralamat di Jln Teladan RT 01 Bandung Kiri Lubuk Linggau. Selain dua orang meninggal dunia, enam korban lain mengalami luka berat dan ringan.
Dua orang korban meninggal adalah Abu Bakar (65) dan Najima (65). Sedang enam korban luka berat dan ringan dari mobil Suzuki Grand Max Pickup BG 8719 HL itu adalah Mariani (38), pedagang, mengalami luka lecet di kaki. Lalu Ariyani (38), pedagang, menderita luka lebam pada dada dan penurunan kesadaran.
Berikutnya Valen (7), menderita luka robek pada kepala, luka lecet pada tangan. Lalu Suratman (41), pengemudi kendaraan Suzuki Grand Max Pickup BG 8719 HL. Ia menderita luka lebam pada bahu kiri. Selanjutnya Napzia (65), pedagang, menderita luka lebam pada bahu. Dan ke delapan Surip (85), menderita luka lebam pada bahu.
Sedang korban kesembilan dan sepuluh adalah sopir dan penumpang kendaraan Grand Max Box BM 8074 LT. Sang sopir bernama M. Arifin (43), Suku Batak, swasta, beralamat di Jln. Bupati Perum Azizah RT 1 Tarai Bangun Kampar menderita patah tulang kaki sebelah kiri dan luka lecet pada lengan. Lalu Mus Mulyadi (23), Suku Batak, yang menderita luka lebam pada dada dan bahu.
Terakhir kesebelas adalah Jumino (46), Suku Jawa, pengemudi truk tangki Hino BK 8746 VN yang beralamat di Jln. Rokan Jaya No 25 Labuh Baru Barat Kota Pekanbaru. Ia menderita patah tulang leher dan luka lebam pada dada.
Akibat truk yang bermuatan minyak CPO tersebut rebah kuda, minyakpun berserakan sampai ke badan jalan dan satu tiang listrik tumbang. Namun para petugas dari Kepolisian dan Sat Pol PP dan Damkar sigap melakukan pembersihan jalan agar tidak licin lagi.
Jadi kata Kapolres Nurhadiansyah, dari kejadian laka tersebut dipastikan 2 orang meninggal dunia, luka berat 4 orang, luka ringan 5 orang, dengan kerugian material sekitar Rp. 100.000.000,-.
Korban luka dan meninggal dunia dibawa mobil ambulance RSUD Sungai Dareh ke Puskesmas Sialang dan RSUD Sungai Dareh di Pulau Punjung.
Pada kejadian itu arus lalulintas sempat terjadi kemacetan. Namun setelah pembersihan jalan dilakukan petugas arus lalulintas kembali normal. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.