Citeureup – Terbentuknya Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (P2JK) merupakan wajah Kementerian PUPR, karena itu integritas dan profesionalisme harus selalu menjadi dasar dalam melakukan dalam setiap tugas. Hal tersebut diharapkan akan menjadikan wajah Kementerian PUPR baik dihadapan masyarakat dan seluruh kepentingan. Demikian disampaikan Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja (UKPBJ/UPTPBJ) Unit Kerja Pengadaan Barang Jasa/ Unit Pelayanan Teknis Pengadaan Barang Jasa Dalam Rangka Persiapan MID Term Review Kementerian Pekerjaan Dan Perumahan Rakyat, Jumat (5/7) di Citeureup Jawa Barat.
“Saya menghimbau kepada 34 Balai P2JK agar saat melaksanakan tugas tidak hanya terbatas pada kegiatan proses pemilihannya saja, namun mampu menjadi pembina stakeholders dan pusat informasi pengadaan jasa konstruksi Kementerian PUPR. Oleh karena itu sangat perlu keseragaman langkah agar pelaksanaan lelang mempunyai kualitas mutu yang baik” Tegas Syarif.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2019 mendapatkan paket pengadaan barang/jasa sebanyak kurang lebih 8.933 paket dengan total pagu sekitar Rp. 87 Triliun. Sementara sampai dengan saat ini paket yang telah diproses pengadaannya sebanyak kurang lebih 8.000 paket dengan total nilai sekitar 65 Triliun. Dengan paket sebanyak itu, Balai P2JK serta Pokja, pada tahap proses pelelangan, harus efektif dan efisien mengacu pada regulasi yang telah ditetapkan, serta dilakukan secara adil, tidak diskrimatif dan bersaing.
“Sesuai arahan Bapak Menteri PUPR bahwa Pokja juga harus kredibel/profesional, dapat dipercaya, cepat dan jangan takut melangkah. Keberadaan ULP/Pokja menjadi simpul penting untuk mencapai target pelelangan dini tahun 2019” Pungkas Syarif.
Dengan demikian kelembagaan yang kuat dan bersinergi, serta di dukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, maka pengadaan barang/jasa akan berlangsung secara efektif, efisien dan akuntable. Rapat kerja ini akan menjadi langkah dalam menyatukan pemahaman dan dapat melaksakan pengadaan jasa konstruksi yang tepat waktu dan tepat mutu.
Syarif mengingatkan agar seluruh Balai P2JK dapat memegang integrasi penuh dalam mengemban tugas yang mulia ini, kunci utama dengan melakukan koordinasi dengan pusat menjadi modal dalam menghadapi kesulitan, agar tidak terjadi kegagalan pada tahap proses pelelangan.
Pada hari yang sama, Dirjen Bina Konstruksi didampingi pejabat di Ditjen Bina Konstruksi melakukan Penanaman Pohon di Kawasan Area Gedung Pengembangan Kapasitas SDM Citeureup, Jawa Barat. Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis dan ruang kehidupan yang lebih berkualitas.
“Memanfaatkan lahan yang masih kosong adalah peluang kita demi melestarikan lingkungan di area tempat kita bekerja demikian selain juga untuk penghijauan dan meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau. Untuk itu saya mengajak seluruh jajaran pejabat di lingkungan Ditjen Bina Konstruksi untuk berpartisipasi dalam upaya yang sanga penting ini, agar lahan area kantor yang nantinya di huni dari Ditjen Bina Konstruksi dapat menjadi lebih mempunyai manfaar yang besar” Ujar Syarif
Pada kegiatan ini, ditanam pohon kurang lebih sebanyak 50 jenis pohon yang berasal dari berbagai jenis . Turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon ini antara lain : Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana, Direktur Pengadaan Barang Jasa Sumito, Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Putut Maharyudi, Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Masrianto, Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ober Gultom, Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Kimron Manik.