Padang, Intrust — Pesta Olahraga Asia Tenggara Tahun 2021 yang semula dijadwalkan 21 November hingga 2 Desember 2021 ditunda karena Covid-19 dan dijadwalkan 12-23 Mei 2022 mendatang di Hanoi, Vietnam.
Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) memutuskan mengirim 31 cabang olahraga ke SEA Games 2022 di Vietnam berdasarkan data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet. Hal itu mendapat dukungan dari IKATAN Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI).
“Saya setuju 100 persen. Sebenarnya walaupun tidak alasan efisiensi dan sebagainya, pengiriman atlet Indonesia ke luar negeri memang harus selektif. Supaya memang ada kebanggaan khusus untuk atlet yang mewakili negara ke luar negeri,” kata Ketua Umum ISORI Syahrial Bakhtiar dalam keterangan resmi yang diterima media ini, Jumat (8/4/2022).
Menurut dia, pengiriman atlet ke kejuaraan di luar negeri berbasis data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet juga sebagai implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.
Disamping itu, lanjut dia, pemerintah melakukan efisiensi pengiriman atlet ke SEA Games Vietnam juga bukan karena keterbatasan anggaran yang difokuskan untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.
“Harapan kami juga bisa berdampak lebih baik pada pelayanan atlet. Penghargaan terhadap mereka pun harus lebih baik sehingga memotivasi atlet yang bertanding di SEA Games. Apalagi bisa main di level yang lebih tinggi. Jadi saya mendukung SEA Games dijadikan sebagai ajang latih tanding menuju Asian Games dan Olimpiade,” kata Syahrial menambahkan.
Selain itu tambah Syahrial, jika pada level SEA Games atlet tidak berprestasi maka bisa dipastikan akan kesulitan di level lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade. Untuk itu pihaknya mendorong agar atlet berbenah diri dengan berlatih, ekosistem olahraga diperbaiki, pembinaan di masing-masing cabang olahraga ditingkatkan.
“Memang bukan masanya lagi kita melihat SEA Games kirim kontingen banyak-banyak. Banyak boleh, tapi harus berprestasi,” kata Syahrial menegaskan.
Syahrial mengapresiasi pembentukan tim review PPON Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang terdiri dari akademisi, praktisi, Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Menurut saya sudah seharusnya ada tim independen yang bisa melihat sejauh mana sebenarnya prestasi atlet yang harus dikirim,” kata Syahrial lagi.
Terkait dengan target prestasi di SEA Games, ISORI berharap Indonesia bisa meraih hasil maksimal karena atlet yang dikirim berdasarkan treck record masing-masing. Apalagi Indonesia dalam sejarahnya beberapa kali menjadi juara umum pada kejuaraan multi event terbesar di Asia Tenggara itu. ag
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.