Bukittinggi, majalahintrust.com – Perasaan guru tidak boleh terganggu dan para guru tidak boleh dikecewakan. Peran guru dalam memajukan generasi bangsa harus diapresiasi. Guru sebagai pahlawan bangsa harus disejahterakan.
“Jika perasaan guru terganggu dan dikecewakan, itu akan berefek di depan kelas. Saya selalu pesankan kepada Dinas Pendidikan jangan terlambat untuk berikan hak-hak guru,” ujar Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia ke-77 Sekaligus Memperingati Hari Guru Nasional 2022 di Lapangan Kantin Kota Bukittinggi, Senin (28/11/2022).
Menurut Gubernur, orang-orang yang paling panjang umurnya di dunia ini, rata-rata adalah guru. Mereka senantiasa gembira meskipun mengajar hingga daerah yang tepelosok. Hingga amal yang tidak terputus, selalu mengalir untuk para guru.
Untuk menghadirkan kualitas bangsa di masa depan dan bagaimana menghasilkan generasi bangsa yang lebih baik, semuanya ada di tangan para guru. Pemerintah bertanggung jawab memberikan perhatian kepada guru, dan guru bertanggungjawab memberi perhatian kepada generasi penerus.
“Pada peringatan Hari Guru Nasional 25 November Tahun 2022 ini, mari kita
gaungkan semangat kepedulian dengan balutan sikap optimis untuk kembali
memulihkan negeri,” kata gubernur.
“Atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat, kami ucapkan terimakasih atas dedikasinya di dunia pendidikan,” lanjut gubernur.
Dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-77 yang mengangkat tema ‘Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan. Indonesia Kuat Indonesia Maju’, Gubernur juga minta untuk terus menggaungkan semangat kepedulian dan apresiasi kepada para pengabdi pendidikan.
Kemudian, Heru Tri Astanawa ketika membacakan sejarah perjalanan PGRI menyebutkan, kesatuan guru Indonesia terbentuk sejak 100 hari setelah kemerdekaan. Tepatnya pada 25 November 1945. Dan sejak terbentuknya hingga sekarang, para guru bersatu untuk membentuk pendidikan di negara kesatuan Republik Indonesia.
Upacara Peringatan Hari Guru tersebut diakhiri dengan pembagian bunga oleh gubernur kepada murid dan guru serta pertunjukan karawitan oleh siswa tingkat TK, SD, SMP se kota Bukittinggi. ns-ps-via-ssy
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.