Padang, Intrust – Pelaksanaan Job Fair hari pertama yang diinisiasi Politeknik Negeri Padang diserbu oleh lebih dari 2000 orang pelamar, dari 16 stand yang berdiri di parkiran utara kampus pendidikan vokasi tersebut. Terlihat, pelamar yang masuk kategori fresh graduate angkatan kerja, memenuhi stand.
Adapun 16 instansi dan perusahaan yang terlibat adalah Disnakerin Kota Padang, PT Andalan Mitra Prestasi, PT Dipo Internasional Pahala Otomotif [Mitsubishi], PT PKSS Group Bank BRI, UPT BP2MI Padang, PT Nusantara Beta Farma, PT Riau Andalan Pulp and Paper, PT Taharica Group, PT Testindo, PT Bumi Mataritama, PT Citra Alhusna Travel Umroh, PULDAPII, Koperasi Amani Sejahtera Mulia, Yayasan Fokus Bina Qur’an, Taharica Group [Magang] dan PT Madani Intelsysdata.
Pelaksanaan job fair sendiri dibuka oleh Walikota Padang diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan Alfian, Rabu (22/3/2022). Ia mengatakan, akibat Pandemi Covid 19, pengangguran di Kota Padanf meningkat pesat.
Sebagai informasi kata Alfian, pengangguran di Padang twhun 2019 sebanyak 39.523 orang atau 8,74 persen dari jumlah angkatan kerja. Sementara di tahun 2020 meningkat tajam, mencapai 65.014 jumlah penganggur di Kota Padang.
“Hal ini terjadi karena jumlah pencari kerja meningkat, sementara jumlah penyedia lapangan kerja malah banyak gulung tikar akibat pandemi. Kendala lainnya adalah karena kesenjangan informasi. Perusahaan yang butuh tenaga kerja dengan skill yang diinginkan sangat sulit dicari,” ucap Alfian
Dengan adanya jobfair ini, Alfian berharap banyak diserap oleh pencari kerja, khususnya yang berasal dari tamatan Politeknik Negeri Padang.
Wakil Direktur I PNP Revalin Herdianto dalam sambutannya mengatakan, meski tupoksi utama kampus adalah mendidik mahasiswa, akan tetapi kampus memiliki tanggung jawab moral untuk menyalurkan tenaga kerja dari lulusannya, kepada perusahaan dan instansi yang membutuhkan.
Kegiatan jobfair hari ini sebut Revalin, guna menyalurkan tenaga kerja seluas luasnya sesuai bidang keahlian. PNP berencana menggelar job fair minimal 2 kali setahun, usai wisuda mahasiswa PNP selesai terlaksana.
“Lulusan PNP ini menjadi tanggung jawab cukup besar bagi kampus untuk menyalurkan kepada yang membutuhkan. Apalagi lulusan yang diserap dunia kerja menjadi salah satu indikator penilaian kinerja PNP dari Kemenristek Dikbud. Saat ini masa tumbuh lulusan antara 3 sampai 6 bulan. Dalam artian, setelah tiga hingga enam bulan menganggur, lulusan PNP baru diserap oleh dunia kerja,” jelasnya.
PNP pun kata Revalin terus berupaya meningkatkan mutu tamatan kampus, dengan menyediakan dan membekali mereka dengan kemampuan terlatih. Agar menjadi tenaga kerja kompetitif, maka PNP mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Selain itu juga bekerjasama dengan lembaga bahasa asing, untuk mengikuti pelatihan bahasa, guna mempunyai skill bahasa asing bagi lulusan. (Rel)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.