Oleh : Reri L Tanjung
Pemimpin Umum Majalah Intrust
Padang – Sosok Syaiful selalu penuh kontroversi di dunia olahraga Sumatera Barat. Selama memegang tampuk kepemimpinan olahraga Sumbar, tak pernah tenang ia jalankan amanah itu. Ujian bertubi tubi senantiasa ia lewati dengan penuh ketenangan.
Ditambah kebijkan kontroversial yang ia terapkan di KONI Sumbar, semata mata kebijakan tersebut menguntungkan atlet dan pelatih, membuat pihak pihak terganggu. Ada yang memaklumi, ada juga yang tidak.
Ujian demi ujian ia rintangi, mulai dari menjabat Wakil Ketua Umum I KONI di masa kepemimpinan Prof Syahrial Bakhtiar dari 2008-2016, lalu menjabat Plt Ketua KONI Sumbar dari 2016-2017, serta Ketua Umum KONI Sumbar 2017-2021.
Nah, di akhir kepengurusan Syaiful pada periode pertama ini, Ia kembali mendapat ujian. Namun orang yang menguji orang nya itu ke itu saja, maklumlah..!!!.
Sejak menerima bendera pataka KONI usai Musyorprov 2017 di Hotel Pangeran, sebenarnya Syaiful sudah terus digoyang. Beberapa pihak yang tidak menginginkan ia berkuasa, senantiasa buat dirinya tak nyaman dalam menjalankan roda organisasi.
Lapor sana lapor sini sudah menjadi tradisi yang dilakukan pihak tak senang itu. Sudah bolak balik juga Syaiful mendatangi penegak hukum, tak terhitung lagi mungkin jumlahnya, akan tetapi hasilnya NIHIL. Orang itupun frustasi dibuatnya. Bukan Syaiful namanya, jika tidak bisa melepaskan jeratan pengaduan itu.
Laporan keuangan KONI Sumbar pun sejak ia menjabat hingga saat ini selalu dijalankan dengan aturan yang berlaku. Bahkan audit laporan keuangan KONI dilaksanakan berlapis, mulai dari Inspektorat, BPK, Akuntan Publik, serta audit dari pihak lainnya. Sehingga dari sisi ini pihak yang tidak senang itu, tidak bisa mendapat celah untuk menjatuhkannya. Wajar saja gagal.
Meski begitu, Syaiful tetap fokus dalam menghadirkan prestasi terbaik bagi Ranah Minang tercinta. Buktinya banyak juga duta olahraga Tuah Sakato yang lolos ke PON, posisi 4 besar PORWIL pun juga tak goyang.
Syaiful meyakini, bekerja ikhlas penuh dedikasi kepada olahraga Sumbar, pasti akan dilindungi Allah SWT. Itulah kuncinya ia bertahan dari badai hingga sekarang.
Meski begitu, pihak yang disebutkan tadi juga tak kenal lelah dalam mendongkel Syaiful. Goyang menggoyang mungkin sudah menjadi tren baru mungkin di KONI Sumbar.
Bermula dari Syaiful mendapat restu dari KONI Pusat untuk memperpanjang masa kepengurusan yang habis pada Februari 2021 hingga Desember 2021, berbagai jurus mulai dilancarkan oposisi. Mereka tak rela kepengurusan KONI saat ini diperpanjang.
Yaaah seperti biasa, mereka kembali melancarkan jurus mabuk lapor sana lapor sini, baik itu kepada aparat penegak hukum, kepada Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy. Jurus lobi sana lobi sini kepada cabor cabor pun juga digemborkan.
Mereka berupaya menggiring acara Rapat kerja provinsi (Rakerprov) KONI Sumbar agar menjadi ajang Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musyorprovlub) di Padang Panjang, medio Desember
Upaya itu gagal, namun demikian mereka sedikit bernafas lega . Meminjam istilah sahabat saya Almadi , dengan bermodalkan secarik surat odong-odong hasil rapat kerja di Padang Panjang itu dijadikan dasar buat menggulingkan kepengurusan KONI Sumbar yang sah.
Padahal, surat hasil rumusan rapat Komisi A ditolak dan sifatnya dibacakan. Karena peserta rapat tidak setuju.
Surat odong-odong itu dibawa kian kemari seakan punya legalitas. Anehnya, surat yang asli hilang tidak tahu rimbanya. Mirip Surat perintah sebelas maret (Supersemar) lenyap tak tahu siapa yang mengambil.
Lucunya lagi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar malah memfasilitasi pertemuan cabang olahraga tanpa mengundang KONI sebagai induk cabang olahraga, guna menggembosi Syaiful.
Keadaan ini pun membuat mereka seakan kembali di atas angin. Tapi mereka lupa bahwa restu dari KONI Pusat masih berlaku.
Sudah jelas juga bahwa KONI Pusat tidak akan gegabah menerima laporan dari pihak yang ingin olahraga Sumbar mengalami kemunduran.
Terlepas dari semua permasalahan yang terjadi, jika memang benar junjung tinggi sportivitas sebagai tagline olahraga, maka sudah sepantasnya pihak yang berseberangan dengan Syaiful menahan diri untuk berkuasa di KONI Sumbar
Apa salahnya, biarkan pengurus saat ini menjalankan amanah hingga berakhir, toh tujuan mengabdi di KONI Sumbar adalah menghasilkan prestasi bagi Sumbar dan mencetak atlet handal berskala nasional maupun internasional.
Lagian juga Syaiful setelah diperhatikan, tidak bernafsu untuk melanjutkan kepemimpinan di periode kedua.
Salam olahraga (***)