JAKARTA: Para Olimpian, insan tinju dan dunia olahraga Indonesia berduka. Petinju andalan Indonesia Albert Papilaya meninggal dunia dalam usia 53 tahun di Ternate, Maluku Utara.
Semasa aktif di atas ring, Albert mencetak prestasi mengagumkan dengan menembus perempatfinal Olimpiade Barcelona, Spanyol, tahun 1992 saat Indonesia mencatat sejarah pertama kali merebut medali emas lewat duet cinta Susy Susanty dan Alan Budikusuma.
Kabar duka tentang berpulangnya Albert yang menyandang pangkat Komisaris Polisi (Kompol) dalam kariernya di Kepolisian Republik Indonesia muncul saat wartawati senior dari Sinar Harapan, Rialiani Nonnie Rering membuat status: “Selamat jalan Abe dengan tanda emosi bersedih” di grup whatsapp Media KONI Pusat. Ketika dihubungi Nonnie mengatakan, Albert meninggal Minggu pukul 00.45 WIB atau 02.45 WIT.
Sebelum meninggal, Albert sempat berada dalam kondisi koma saat dirawat di IGD RSUD Dr. H Chasan Boesoerie, Ternate, Maluku Utara. “Papa masih terbaring koma,” kata putra Alberth, Steven Papilaya seperti dilansir Rondekaktual.com, Jumat (16/4/2021) malam.
Steven menuturkan, Alberth Papilaya dilarikan ke rumah sakit di Jailolo, Kamis, (15/4/2021) siang. “Tadi sore (Jumat, pukul 17.00 waktu setempat) Papa masuk rumah sakit di Ternate. Belum bisa diajak komunikasi,” ujar Steven Papilaya.
Istri Albert Papilaya, Florence mengaku tidak mengetahui persis penyakit yang diderita suaminya. “Tiba-tiba kayak seperti stroke ringan. Tapi, kalau mau dibilang stroke tidak juga. Tensi tidak tinggi. Bingung juga. Ketika memilih pulang ke kampung, Alberth masih kuat,” kata Florence, istri Albert Papilaya.
“Itu pada 3 Maret 2021. Di kampung (Jailolo) Alberth mulai tidak bisa jalan dan berobat alternative. Awal April mulai drop, setelah video call dengan anaknya yang di Jakarta. Sekarang sudah di sini,” tambahnya
Albert yang pemegang medali emas PON empat kali, sudah berada di kampung halamannya, Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, sejak awal Maret 2021. Sebelum masuk rumah sakit, dia sudah berada di kampungnya di Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Ketika masih di Jakarta, pria kelahiran Tobelo, Maluku Utara, 15 September 1967 ini sehat dan sempat menjadi Tim Sukses Komaruddin Simanjuntak yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PP Pertina menggantikan posisi Jhony Asadoma. Bahkan, dia hadir pada Musyawarah Nasional (Munas) Pertina yang digelar di Lantai 12 Gedung KONI Pusat Jakarta, 31 Desember 2020.
Pada Olimpiade XXV/1992 Barcelona, Alberth Papilaya bertanding di kelas menengah 75 kilogram dan berhasil sampai ke 8 besar kemudian kalah dan gagal merebut medali.
“Saya memulai tinju dari Yonif 732 Benau, Maluku Utara. Dari sana masuk Pusdiklat Maluku, kemudian masuk Pelatnas, dan akhirnya sampai ke olimpiade,” ujar Alberth Papilaya, beberapa yang lalu di ruang kerjanya di Polda Metro.(*)