Padang, majalahintrust.com – Bank Nagari kembali dipercaya untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2024 sebesar Rp 2 Triliun yang telah dapat diakses oleh Masyarakat dan Pelaku UMKM terhitung mulai tanggal 2 Januari 2024. Bank kebanggaan Sumatra Barat ini berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dana KUR tersebut untuk pengembangan usaha.
Direktur Utama Bank Nagari, Muhammad Irsyad, didampingi Direktur Kredit & Syariah, Gusti Candra, kepada awak media mengatakan bahwa disetujuinya Pagu KUR Tahun 2024 sebesar Rp 2 Triliun merupakan bentuk kepercayaan yang besar dari pemerintah pusat kepada Bank Nagari atas keberhasilan penyaluran KUR Tahun 2023 serta antusias masyarakat dan pelaku UMKM di Sumatera Barat terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut. Hal ini sekaligus juga menjadi Khabar gembira untuk masyarakat Sumatera Barat.
Irsyad berharap masyarakat dan pelaku UMKM dapat memanfaatkan KUR untuk menunjang kebutuhan modal kerja maupun investasi guna meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada pelaku usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil dan menengah sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Sumatera Barat.
Irsyad menjelaskan kebijakan dan regulasi KUR Tahun 2024 ini relatif sama dengan tahun 2023 sehingga masyarakat dan pelaku UMKM telah dapat mengakses KUR di Bank Nagari mulai tanggal 2 Januari 2024.
Menurutnya, Pemerintah tetap mendorong pelaku usaha yang belum pernah mendapatkan akses pinjaman komersial dari perbankan untuk dimudahkan mendapatkan KUR. Kemudian debitur yang sudah pernah dan sedang menikmati KUR sebelumnya didorong untuk naik kelas dalam rangka menyukseskan program pemerintah yaitu “UMKM Naik Kelas”.
Selain itu, Pemerintah juga lebih mendorong penyaluran KUR ke sektor produksi seperti pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, industri, konstruksi, transportasi, pergudangan, akomodasi makan minum (akmani), pariwisata, dan jasa-jasa, dengan alokasi minimal 60% dari total alokasi KUR yang disetujui.
“Tentunya pemerintah tetap memperhatikan dan menjaga sektor andalan UMKM yaitu sektor perdagangan,” jelas Irsyad.
Gusti Candra, Direktur Kredit & Syariah menerangkan bahwa Pagu KUR Bank Nagari Tahun 2024 sebesar Rp 2 Triliun tersebut terdiri Pagu KUR Konvensional sebesar Rp 1,6 Triliun dan Pagu KUR Syariah sebesar Rp 400 Miliar. Gusti berharap Pagu KUR Tahun 2024 ini dapat diserap oleh masyarakat secara maksimal untuk seluruh sektor ekonomi sejak awal tahun ini.
Gusti juga menginformasikan bahwa Tahun 2023 yang lalu dilalui Bank Nagari dengan pencapaian penyaluran KUR yang sangat baik yaitu mencapai Rp2,02 Triliun kepada 11.948 debitur. Bank Nagari juga mampu menjaga kualitas KUR tersebut senantiasa sehat, dalam artian persentase kegagalan debitur KUR relatif sangat kecil.
Realisasi KUR Bank Nagari tahun 2023 tersebut meliputi KUR Kecil Rp1,82 Triliun kepada 7.322 Debitur, KUR Mikro Rp185,96 Miliar kepada 3.711 dan KUR Super Mikro Rp 9,03 Miliar kepada 915 Debitur.
Sementara target sektor produksi minimal 60% dari total penyaluran KUR Tahun 2023, mampu dicapai Bank Nagari sebesar 61,23%. Program KUR untuk “debitur baru dan naik kelas” juga berhasil yaitu tersalurkan kepada debitur baru sebanyak 8.258 debitur 1.718 debitur naik kelas.
Dalam pelayanan KUR, Gusti menegaskan bahwa Bank Nagari senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan pelaku usaha yang membutuhkan KUR. Semangat dan taggart KUR Bank Nagari tetap dipertahankan yaitu “Ringan, Cepat, Mudah” tegasnya.
Adapun kriteria dan dokumen persyaratan untuk mendapatkan KUR di Bank Nagari sangat mudah dan tidak rumit. Yang penting jaga kualitas diri yaitu tidak punya pinjaman yang menunggak atau macet sebagaimana tercatat di data based Sistem Layanan Informasi Keuangan-Otoritas Jasa Keuangan (SLIK-OJK), dulunya dikenal dengan BI-Checking. Kemudian punya KTP elektronik (e-KTP) dan mempunyai usaha produktif minimal 6 bulan.
Selanjutnya syarat-syarat lain relatif mudah diperoleh atau dipunyai seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha dari Wali Nagari / Kelurahan / instansi yang berwenang lainnya.
Pemerintah juga memberikan kemudahan kepada pelaku usaha super mikro (plafond KUR sampai dengan Rp10 juta). Dimana bagi yang pendirian usahanya kurang dari enam bulan, tetap dapat mengakses KUR Super Mikro, dengan syarat harus mengikuti pendampingan atau mengikuti pelatihan kewirausahaan atau pelatihan lainnya, atau tergabung dalam Kelompok Usaha, atau memiliki anggota keluarga yang telah mempunyai usaha produktif dan layak.
Pemerintah masih mempertahankan kebijakan suku bunga atau tarif margin KUR yang ringan dan sangat kompetitif dibandingkan skim-skim pinjaman lainnya. Bahkan untuk KUR Super Mikro suku bunga atau tarif margin nya hanya 3% per tahun.
Untuk KUR Mikro dan KUR Kecil (plafon di atas Rp10 juta sampai dengan Rp500 juta). Suku bunga atau tarif marginnya setara 6% per tahun untuk debitur yang baru pertama kali mendapatkan KUR, kemudian setara 7% per tahun untuk debitur yang mendapatkan KUR kedua kali, setara 8% per tahun untuk debitur yang mendapatkan KUR ketiga kali, dan selanjutnya setara 9% per tahun untuk debitur yang mendapatkan KUR keempat kali.
Persyaratan agunan di KUR tetap dipertahankan kemudahannya, dan nasabah tidak perlu khawatir karena memang KUR ditujukan kepada pelaku usaha yang berkarakter baik dan usahanya butuh permodalan namun punya keterbatasan penyediaan agunan tambahan yang cukup.
Menurut Gusti, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Sumatera Barat, sehingga sudah seharusnya Bank Nagari dari lahirnya sampai hari ini akan senantiasa memberi perhatian dan mendukung pengembangan usaha UMKM, terutama pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil.
Dia menghimbau pelaku UMKM dari sekarang untuk segera berkunjung, berkenalan dan berkonsultasi dengan para personel kredit/pembiayaan Bank Nagari di kantor Bank Nagari terdekat dengan tempat tinggal atau tempat usaha.
“Masyarakat silahkan juga mengajukan pinjaman KUR secara online melalui menu N-Form di website Bank Nagari atau mendaftar di menu N-Form pada Aplikasi Ollin, atau menghubungi Nagari Call,” ujarnya.
Berkaca dari antusias masyarakat pada tahun 2023 yang lalu terhadap KUR, maka sebelum pagu KUR Bank Nagari habis segera ambil keputusan dari sekarang dan segera, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, dimana pelaku usaha tentunya akan meningkatkan persediaan barang dagang dan/atau melakukan perbaikan tempat usaha, dan lainnya. r-ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.