Limapuluh Kota, majalahintrust.com – Hujan berkepanjangan yang terjadi sejak tiga hari terakhir, tehitung Jum’at sampai Minggu (10-12/ 5/2024) menyebabkan sejumlah wilayah Nagari di kawasan Kabupaten Limaluluh Kota mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
Meski tidak ada korban jiwa atas terjadinya peristiwa banjir dan tanah longsor tersebut, namun dampak dari bencana banjir dan tanah longsor mendatangkan kerugian cukup besar bagi masyarakat. Seperti rusaknya fasilitas umum dan usaha pertanian serta usaha peternakan termasuk kerugian harta benda akibat rusak terendam genangan banjir.
Hasil pantauan media ini, Senin (13/5/2024) kawasan paling parah digenangi banjir akibat meluapnya aliran Batang Simanar adalah kawasan Nagari Taram, Kecamatan Harau. Air yang merendam kawasan penduduk setinggi dada orang dewasa itu, selain melumpuhkan sarana transportasi, bahkan ratusan rumah warga juga terendam dan menjadi sasaran luapan banjir Batang Sinamar.
Masyarakat jika ingin bepergian ke luar rumah untuk keperluan, seperti yang dialami masyarakat Jorong Subarang Taram, Nagari Taram, harus rela berbasah-basah atau dibantu dengan alat transpotasi sampan dan perahu karet. Kondisi yang tak jauh berbeda juga dialami oleh masyarakat Jorong Tarantang, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.
Sampai Senin siang (13/5/2024) air yang mengenangi pemukiman mereka belum juga surut-surut meski sepanjang pagi hingga Senin siang hujan tidak turun lagi membasahi ranah Luak Limopuluah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, ketika diminta komentarnya menyatakan sedikitnya terdapat 7 kecamatan di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota yang menjadi korban banjir dan tanah longsor.
Diungkapkan Rahmadinol, data sementara bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Limapulub Kota pada 12 Mei 2024 adalah banjir terjadi di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau. Di kawasan ini tim penanggulangan bencana bersama Polres 50 Kota dan Kodim 0306/50 Kota sempat melakukan evakuasi masyarakat.
Diakui Rahmadinol, banjir juga terjadi di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, tepatnya di kawasan Hulu Aie dan Kandang Lamo. Di daerah ini tim penanggulangan bencana juga melakukan evakuasi terhadap masyarakat. Berikutnya banjir juga terjadi di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau. Sejumlah rumah dan objek Wisata Harau Aka Barayun juga menjadi amukan banjir.
Sementara itu banjir juga menerjang Jorong Padang Balimbiang, Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Kemudian banjir juga terjadi di Jorong Balai Gadang Bawah, Nagari Mungo, Kecamatan Luak.
Lebih jauh diungkapkan Rahmadinol, akibat hujan turun sejak beberapa hari di Kabupaten Limapuluh Kota mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor
di ruas Jalan Nasional Lintas Sumbar-Riau, tepatnya di Kelok 9, Nagari Sarilamak.
Material longsor yang terjadi beberapa titik dan menimbun badan jalan menjelang Subuh Senin (13/5/2024) sudah dilakukan pembersihan material longsor dengan alat berat oleh tim penanggulangan bencana melibatkan Polres 50 Kota, Kodim 0306/50 Kota, Dinas PUPR, BPBD, Damkar dan masyarakat. Untuk kondisi lalu lintas yang menghubungkan Sumbar-Riau sudah bisa di lalui meski sempat lumpuh 6 Jam.
Diakui Rahmadinol, bencana tanah longsor juga terjadi di jalan Kabupaten, tepatnya di Jorong Ketinggian, Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak. Kemudian longsor juga terjadi dià jalan Kabupaten Lubuak Alai-Koto Lamo, Nagari Lubuak Alai, Kecamatan Kapur IX.
“Sejauh ini tanah longsor yang telah menimbun badan jalan tersebut belum di lakukan pembersihan,” ujar Rahmadinol.
Rahmadinol juga menjelaskan bahwa longsor juga terjadi di jalan Provinsi Payakumbuh – Lintau, tepatnya di Jorong Taratak, Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban.
” Untuk jumlah korban terdampak banjir dan tindak lanjut kondisi terkini di lokasi longsor yang belum ditangani, kita belum mendapatkan data lengkap dan ini baru data awal kejadian. Terkait bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di daerah ini pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota sudah menginformasikan dan melaporkan kepada Pusdalops BNPB dan Pusdalops Provinsi Sumbar,” pungkas Rahmadinol. (Rio)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.