Jakarta – Pengangkatan General Manager (GM) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Pradana Aditya Wicaksana tidak perlu dibesar-besarkan. Karena struktur PT LIB yang diamanahkan saat RUPS-LB memiliki hak prerogatif.
Jadi biarkan mereka bekerja dulu, tidak tepat saat ini untuk mengkoreksi. Pada saatnya nanti, saat RUPS berikutnya di evaluasi diperpanjang atau tidak saat itu diputuskan, kalau sekarang terlalu dini.
Himbauan tersebut disampaikan Komite Executive PSSI 2016-2019 Verry Mulyadi SH kepada media, Rabu (29/4).
Verry mengibaratkan kritikan untuk Dirut PT LIB Cucu Soemantri dan GM PT LIB seperti kapal mau berlayar, kru kapalnya disuruh turun tentu kapalnya tidak akan berlayar
Apalagi langkah beberapa oknum meminta RUPS tidak tepat disuarakan melalui media. Herannya yang meminta bukan pemilik saham yakni PT LIB yakni Klub-klub Liga 1 pasti mereka faham dengan aturan yang sebenarnya.
Verry geram dengan diamnya Exco PSSI saat ini. Seharusnya para Exco harus menetralisir hal ini, karena aib bersama para pengurus. Jangan memberat kan kepada seseorang yang sudah diamanahkan saat RUPS-LB.
“Beberapa Exco mempunyai klub yang secara langsung mempunyai saham seperti Haruno Sumitro dengan klub Madura United. Seharusnya bung Haruno lebih peka dengan suara-suara sumbang yang merusak marwah organisasi jangan biarkan polemik ini semakin menjadi-jadi,”paparnya.
Ia mengajak juga kepada kawan-kawan yang merasa terimbas atas kebijakan, sabarlah jangan memperuncing suasana toh sebelumnya aman -aman saja sekarang mumpung bulan puasa.
“Masyarakat sepakbola Indonesia saat ini ingin perubahan besar. Harapan masyqrakat dengan masuk pimpinan/petinggi PSSI dengan basic Institusi Polri dan TNI yang notabene mempunyai strategi kepemimpinan yang bersih dan terkomando, semoga tetap solid untuk sepakbola Indonesia,”pungkasnya (*)