Kunpar, Intrust – Kabupaten Sijunjung mempunyai etnis beraneka ragam yang hidup rukun dan damai dan dapat menjadikan lem perekat antar sesama.
Mereka memberikan kontribusi pembangunan yang sangat luar biasa, saling bahu membahu bekerjasama tanpa saling membedakan antar sama lain.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Sijunjung, Iraddattillah saat acara peresmian dan penilaian Kampung Pancasila bersama Komandan Kodim 0310/SS Letkol Inf Endik Hendra Sandi, Forkopimda, Kepala Perangkat OPD dan undangan lainnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan utama Jorong Sungai Tambang III, Nagari Kunangan Parik Rantang (Kunpar), Kecamatan Kamang Baru, Kamis (22/9/2022).
Wabup Iraddatillah meminta agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam bingkai kebhinekaan guna tercipta hidup yang damai.
“Pancasila adalah harga mati. Karena merupakan dasar negara kita, yang tidak akan pernah tergantikan sepanjang masa. Program Kampung Pancasila yang dilaksanakan ini agar dapat membuat pribadi memiliki toleransi yang tinggi kepada masyarakat, menerapkan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan,” ujar Wabup.
Di bagian lain, Wabup juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Dandim 0310/SS beserta personilnya serta semua pihak beserta warga masyarakat Kunpar yang telah memprakarsai terbentuknya Kampung Pancasila.
Komandan Kodim 0310/SS Letkol Inf Endik Hendra Sandi mengatakan pembentukan kampung pancasila merupakan ide dan petunjuk dari Kepala Staff Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurrahman.
Pembentukan Kampung Pancasila harus ada di setiap Kodim atau setiap kabupaten dan nanti dilanjutkan di kecamatan ada Kampung Pancasila.
Adapun tujuan dibentuknya Kampung Pancasila untuk mempersatukan sehingga tercipta kehidupan yang harmonis di masyarakat walaupun berbeda etnis.
Kunpar dengan warga yang berbeda adat, budaya, bahasa dan agama serta bisa hidup rukun dan berdampingan satu sama lainnya adalah contohnya. Ada sembilan jorong yang kita jadikan sebagai Kampung Pancasila
“Semoga kampung pancasila Kunpar ini sebagai contoh bagi nagari lain, dimana masyarakat saling menghormati dan bergotong royong dalam membangun NKRI,” pungkas Endik. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.