Kementerian LHK Salurkan Bantuan Peralatan Persampahan, Kebersihan Kota Padang Semakin Baik
Padang, majalahintrust.com – Pemerintah Kota Padang kembali mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022, berupa peralatan persampahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dengan bertambahnya aset tersebut, membuat DLH Padang semakin prima dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Peralatan yang sudah diterima dan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang adalah pengadaan becak motor sebanyak 12 unit dengan nilai kontrak Rp 484 juta lebih. Kemudian pengadaan armroll truck dan kontainer sebayak 4 Unit dengan nilai kontrak Rp. 2,3 miliar lebih. Lalu pengadaan kontainer sampah tertutup sebanyak 9 Unit dengan nilai kontrak Rp. 419 juta lebih.
Kepala DLH Kota Padang Mairizon kepada Majalah Intrust mengaku bersyukur dan berterima kasih atas perhatian penuh Kementerian LHK, yang telah membantu Kota Padang dalam memenuhi kekurangan peralatan persampahan
Kebutuhan peralatan persampahan sangat urgensi sekali bagi DLH Padang, karena banyaknya sampah yang dihasilkan, sekitar 600 ribu ton pertahun. Sehingga diperlukan peralatan yang memadai untuk mengangkut sampah dari hulu ke hilir.
Jika mengharapkan dana APBD untuk membeli armada persampahan ini kata Mairizon, tak akan bisa terpenuhi. Apalagi sejak covid 19 melanda dari 2020 hingga 2022 ini, DLH Padang terus terkendala rasionalisasi anggaran.
“Alhamdulillah armada dan peralatan yang dibantu KLHK sangat membantu Pemko mengelola persampahan. Selama ini memang kita kekurangan. Sejak dibantu KLHK dua tahun berturut-turut, pelan namun pasti kebutuhan kita dapat terpenuhi,” ucapnya dengan rasa syukur
Ia pun juga mengapresiasi Kementerian LHK, dalam membantu memenuhi kekurangan armada persampahan, peralatan yang dibantu dalam kondisi yang bagus. Semisal kontainer yang dibantu sudah dipilah sampah organik maupun anorganiknya. Armada truck armroll juga kondisi prima.
Dengan begitu diungkapkan Mairizon, juga mengangkat kinerja DLH Padang secara keseluruhan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dalam hal menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Berdasarkan penilaian tim dari Kementerian LHK, kinerja DLH Padang dalam dua tahun terakhir jauh meningkat dibandingkan sebelumnya. Peningkatan kinerja mencapai 100 persen. Ini bukan penilaian secara pribadi, tapi dinilai tim pusat loh,” jelasnya.
Guna mensiasati agar pengangkutan sampah ke titik pembuangan sampah, maupun yang berada di jalan protokol Kota Padang, pihaknya pun secara bertahap menambah shift kerja pasukan orange. Supaya tidak ada sampah yang berserakan dan kebersihan lingkungan semakin baik.
“Penambahan shift ini kita lakukan, di titik titik yang produksi sampahnya banyak. Semisal jika pagi hari truk sudah mengangkut sampah, namun sampah masih berserakan di siang hari, armada becak motor yang kita kerahkan untuk mengangkutnya. Becak motor ini yang ditugaskan untuk menyisir sampah yang masih berceceran,” rincinya.
Masyarakat Kota Padang tegas Mairizon, masih berharap Kementerian LHK kembali mengucurkan bantuan DAK untuk bidang kebersihan. Sebab kebutuhan peralatan persampahan masih banyak yang belum terpenuhi. Supaya permasalahan persampahan bisa diminimalisir.
Direktur Penanganan Sampah Ditjen PSLB3 Kementerian LHK Dr Novrizal Tahar M.Sc Eng mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk perhatian Kemen LHK kepada Pemerintah Kota Padang, karena Padang masih banyak kekurangan peralatan untuk menangani timbulan sampah yang mencapai 600 ton perhari.
“Semoga peralatan yang akan Kemen LHK berikan kepada Pemko Padang, dapat berguna dengan baik dalam menjaga kebersihan Kota Padang. Selain Padang,beberapa daerah lagi juga mendapat bantuan dari Kemen LHK. Kami harap peralatan tersebut juga dipelihara dengan baik oleh Pemko Padang, agar azas manfaatnya bertahan lebih lama,” harapnya.
Tak lupa juga Novrizal kembali mengingatkan Pemko Padang agar terus melaksanakan program Kemen LHK, supaya timbulan sampah tidak seluruhnya sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Apalagi TPA Air Dingin memakai sistem open dumping yang diperkirakan bakal over capacity dalam beberapa tahun belakangan.
Program yang bisa dijalankan adalah memaksimalkan peran Bank Sampah, karena peran bank sampah sangat vital untuk mengolah sampah agar tidak sampai ke TPA. Kemudian membuat TPS3R, serta bersinergi dengan Semen Padang untuk Program Refuse-Derived Fuel (RDF).
Selain itu juga sebut Novrizal, Pemko Padang bisa menjalankan kembali Perwako pembatasan penggunaan sampah plastik. Jika Perwako tersebut jalan, maka Kemen LHK akan memberikan dana insentif DID sebesar Rp 15 miliar setiap tahun. Masyarakat juga bisa digerakkan kembali, memilah sampah dari rumah.
“Selain menjalankan kembali Perwako tentang pembatasan penggunaan sampah plastik, kami juga meminta Pemko Padang kembali aktifkan Gerakan Nasional Pilah Sampah Dari Rumah yang tertuang dalam Surat Edaran Kemen LHK tahu 2019,” pinta Novrizal. (ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.