Jakarta – Konstruksi Jembatan Lengkung Bentang Panjang ruas Kuningan pada proyek Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi memasuki tahap pengecoran terakhir di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Sebelumnya Sertifikat Persetujuan Desain untuk pelaksanaan konstruksi Long Span LRT Jabodetabek, Ruas Kuningan telah dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berdasarkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ)nomor BM.05.03-Mn/733 tanggal 10 April 2019.
Pengecoran terakhir tersebut diisaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, serta Dirut PT. Adhi Karya (Persero) Budi Harto pada titik jembatan lengkung yang terletak dipersimpangan Jl. HR Rasuna Said dan JI. Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Pembangunan jembatan LRT yang dilakukan kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) tersebut berhasil meraih dua rekor muri yang diserahkan langsung oleh Pendiri MURI Jaya Suprana kepada Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto.
Rekor pertama yakni Rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia. Sementera untuk rekor kedua diberikan untuk Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia.
Adapun spesifikasi dari jembatan tersebut adalah Tipe Box Girder Beton dengan Radius Lengkung 115 meter, Panjang Bentang Utama sepanjang 148 meter dengan beban pengujian pondasi 4400 ton.
Progres pekerjaan hingga 1 November 2019, untuk pelaksanaan pembangunan prasana LRT Jabodebek Tahap I mencapai 67,3 persen. Sementara progres tiap ruas antara lain lintas Cawang – Cibubur 86,2 persen, Cawang Bekasi Timur 60,5 persen, dan Cawang – Kuningan – Dukuh Atas 58,3 persen.
Basuki menyampaikan apresiasinya terhadap insinyur lokal yang berperan dibalik perencanaan pelaksanaan konstruksi jembatan Lengkung Bentang Panjang 148 meter Kereta Light Rail Transit atau Laju Raya Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodebek).
“Saya sampaikan apresiasinya, sebab jembatan lengkung ini didesain dengan baik oleh Ibu Arvilla Delitriana sebagai insinyur lokal dari ITB. Saya akan hadiahi satu bulan DOM (Dana Operasi Menteri). Desain ini sangat unik dan bisa dipatenkan,” kata Basuki.
Basuki menyatakan, prestasi Arvila tersebut dapat menjadi pemicu bagi para insinyur Indonesia lainnya untuk diikuti. Apalagi Arvilla sebelumnya juga telah merancang Jembatan Kali Kuto Semarang, Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, dan Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau. (*)