Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung penanganan Pandemi COVID-19 di Indonesia melalui upaya struktural untuk meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Untuk itu, Kementerian PUPR telah mengembangkan inovasi teknologi Kereta Mandi, Cuci, Kakus, dan Wastafel (Kereta MCK) untuk dapat diterapkan pada daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam upaya membangun infrastruktur yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang.
Apalagi, pasca pandemi COVID-19, akan banyak hal berubah dalam tatanan dan perilaku masyarakat, terutama terkait budaya sehat dan bersih.
Inovasi Kereta MCK merupakan pengembangan dari purwarupa teknologi Toilet Mobile yang dibuat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR.
Pada tahun 2019 Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi melakukan replikasi perdana perekayasaan fasilitas mandi, cuci, kakus, dan wastafel menjadi satu kesatuan kompak dalam bentuk Kereta, yang kemudian diberi nama Kereta MCK.
Desain Kereta MCK dibuat dengan sistem mobile agar mudah untuk berpindah melayani dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan kapasitas tangki air sebesar 7.000 liter, diproyeksikan mampu melayani hingga sekitar 350 orang per hari dengan konsumsi 20 liter/orang/hari.
Dalam penerapannya Kereta MCK memiliki beberapa keunggulan yakni modul yang kompak dan kokoh, ramah bagi lansia dan anak-anak, dan kapasitas tampungan air bersih besar serta dilengkapi fasilitas penerangan untuk penggunaan malam hari.
Kereta MCK memiliki tiga fungsi sekaligus yakni untuk mandi dengan kapasitas empat bilik (dua bilik pria dan dua bilik wanita), cuci dengan tersedianya sink cuci kustom dan keran otomatis henti yang difungsikan sebagai tempat mencuci tangan, mencuci baju, dan keperluan lainnya, serta fungsi terakhir yakni Kakus yang tersedia empat kloset jongkok dilengkapi dengan jet-washer dan flushing.
Bilik toilet MCK yang tersedia dalam setiap unitnya memiliki dimensi panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter. Selain tangki air bersih, Kereta MCK tersebut juga dilengkapi dengan dua boks reservoir air limbah untuk grey water berkapasitas masing-masing 100 liter berbahan stainless steel ukuran kombinasi 3-4 mm, serta dua boks reservoir air limbah untuk black water berkapasitas masing-masing 300 liter dengan bahan yang sama.
Inovasi Kereta MCK yang telah dikembangkan tersebut sangat tepat guna untuk mendukung gaya hidup bersih masyarakat terutama terkait anjuran untuk selalu mencuci tangan pasca Pandemi COVID-19.
Saat ini Kereta MCK yang telah dibuat membutuhkan biaya Rp 445 juta per unit dan diharapkan dapat dilanjutkan diproduksi secara massal sehingga biaya dapat menjadi lebih terjangkau. (*)