Jakarta – Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) No 19 Tahun 2020 dan Instruksi Presiden No. 8 Tahun 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditugaskan untuk melaksanakan renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan latihan sepakbola.
Ke semua lapangan itu tersebar di 5 provinsi yakni Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.
Kickoff pekerjaan konstruksi ditandai dengan penandatanganan kontrak antara Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dengan Kontraktor Pelaksana yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jumat (6/11/2020).
Acara seremoni Penandatangan Kontrak dan Kick Off Renovasi Stadion dan Lapangan Sepakbola disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menpora Zainudin Amali, Gubernur Bali Wayan Koster, dan hadir secara virtual Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochammad Iriawan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, renovasi sarana dan prasarana olahraga khususnya sepakbola, menjadi bagian dari upaya membangkitkan semangat Skuad Timnas Garuda untuk berprestasi di tingkat internasional.
“Insya Allah dengan prasarana yang baik dan semangat berlatih yang tinggi, Skuad Garuda akan memberikan hasil seperti yang kita harapkan,” kata Basuki dalam sambutannya.
Terkait renovasi stadion dan lapangan latihan sepakbola, Basuki menekankan agar pelaksanaannya memperhatikan standar internasional, terutama rumput dan sistem pencahayaan.
“Kita punya waktu hanya enam bulan. Jadi untuk penggantian rumput dan pencahayaan harus dihitung dengan baik sehingga dalam waktu 6 bulan sudah bisa digunakan. Menurut saya kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk memperbaiki venue sesuai dengan standar FIFA,” tutur Basuki.
Dua stadion utama yang direnovasi oleh Kementerian PUPR adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar Bali dan Stadion Manahan Solo. Sementara untuk 15 lapangan latihan masing masing 3 lapangan di Palembang Sumatera Selatan, yakni Lapangan Atletik, Baseball, dan Panahan di Jakabaring.
Lalu ada 3 lapangan di Sumedang dan Bandung Jawa Barat yakni Lapangan IPDN, UNPAD, Sidolig. Selanjutnya 4 plapangan di Solo Jawa Tengah yakni Lapangan Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, dan Kota Barat.
Lanjut ada 1 lapangan di Madura, Jawa Timur yakni Lapangan Bangkalan. Kemudian ada 4 lapangan di Bali yakni Lapangan Ngurah pRai, Kompyang Sudjana, Kapten Japa, dan Gelora Samudra Kuta.
Menpora Zainudin Amali menyampaikan terima kasih atas dukungan sarana dan prasarana olahraga yang dilakukan Kementerian PUPR.
Menurutnya, dukungan sarana dan prasarana olahraga yang telah dibangun Kementerian PUPR merupakan bagian penting dari pembenahan ekosistem pembinaan atlet di Indonesia.
“Presiden menugaskan kepada Kemenpora untuk mereview total tentang ekosistem pembinaan prestasi olahraga secara nasional. Prestasi bisa dicapai hanya dengan dukungan sarana dan prasarana. Itulah sebabnya, Kemenpora tidak akan bisa apa-apa tanpa dukungan Kementerian PUPR,” tutur Zainudin Amali.
Plt Dirjen Cipta Karya Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, pelaksanaan renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan latihan dibagi menjadi 3 paket pekerjaan dengan anggaran APBN keseluruhan sebesar Rp. 418 miliar.
Rinciannya adalah Paket 1 (klaster Bali) akan dikerjakan oleh kontraktor PT. PP, Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp. 152,9 miliar. Lalu Paket 2 (klaster Solo) dikerjakan oleh PT. Nindya Karya Wilayah II dengan nilai kontrak sebesar Rp. 78,8 miliar.
Sedangkan Paket 3 (klaster gabungan Bandung, Bangkalan dan Palembang) dikerjakan oleh PT. Nindya Karya Wilayah II dengan nilai kontrak sebesar Rp. 83 miliar. Bertindak sebagai konsultan manajemen konstruksi PT. Virama Karya.
“Pelaksanaan renovasi sarana dan prasarana dari awal hingga akhir akan dikawal oleh generasi muda Kementerian PUPR yang tergabung dalam PUPR Construction Squad yang dipimpin langsung oleh Direktur Prasarana Strategis
Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR,” kata Danis H Sumadilaga.
Lebih lanjut Danis menyampaikan, tantangan dalam pelaksanaan renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan latihan tersebut hampir sama dengan saat mempersiapkan sarana dan prasarana Asian Games 2018 yang lalu yakni waktu pelaksanaan konstruksi yang pendek, sekitar 6 bulan. Semoga pelaksanaanya dapat diselesaikan Tepat Mutu, Tepat Waktu, Tepat Biaya, Tepat Administrasi dan Tepat Manfaat (5T).
Hadir mengikuti acara secara virtual dari Solo, Direktur Prasarana Strategis Iwan Suprijanto dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra Atmawidjaja. (*)