Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis proyek-proyek infrastruktur strategis dapat diselesaikan di 2024.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan saat ini pihaknya fokus menyelesaikan proyek-proyek tersebut.
“Ini sudah menjadi kebijakan presiden di sidang kabinet paripurna terakhir dan juga Menteri PUPR bahwa kita akan fokus tahun 2023-2024 dengan infrastruktur yang berjalan, dan itu kita targetkan semua akan bisa kita tuntaskan,” jelas Endra dalam CNBC Indonesia Green Economic Forum.
Dia menjelaskan tidak ada proyek infrastruktur baru dari Kementerian PUPR yang bersifat multiyears. Infrastruktur yang didanai APBN saat ini tengah berjalan untuk diselesaikan di 2023-2024.
“Seperti bendungan itu tidak programkan lagi, kecuali yang memang sumber pembiayaannya dari investasi. Jadi itu masih bisa, atau dari KPBU atau loan,” kata dia.
Kementerian PUPR menurut Endra, telah menyiapkan berbagai strategi dalam menjaga keberlangsungan proyek infrastruktur. Di antaranya adalah mengalokasikan anggaran yang cukup.
Dia menambahkan proyek infrastruktur biasanya terhenti karena kesulitan pembiayaan yang mengakibatkan kehabisan material atau sudah tidak ada lagi pihak kontraktor.
“Artinya sudah diprogramkan dengan baik. Karena kalau kita programkan dengan baik, itu mustahil [proyek] infrastruktur mangkrak,” ujarnya.
Strategi lainnya adalah melakukan mitigasi dampak yang mungkin menjadi faktor penghambat, seperti tanah. Ketika tanahnya memang sulit, kata dia, proyek akan dialokasikan ke tempat-tempat yang memang potensi untuk penyelesaian proyek infrastrukturnya lebih tinggi.
“Jadi saya kira itu yang bisa dilakukan, adalah menjamin ketersediaan anggaran. Kami mitigasi dampak-dampak yang memang menjadi penghambat, terutama tanah,” pungkas Endra(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.