Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya melaksanakan pembangunan dan pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 di beberapa kota. Di DKI Jakarta, sesuai yang disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Presiden Joko Widodo, dalam Rapat Terbatas Evaluasi Penanganan Covid-19 12 Juli 2021 lalu, Gedung Kiara Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) disiapkan sebagai gedung tempat perawatan pasien Covid-19 gejala sedang sampai berat.
“Kami mendapatkan penugasan dari Menteri Kesehatan untuk menyiapkan Rumah Sakit Kiara atau Paviliun Kirana Rumah Sakit RSCM menjadi Rumah Sakit Covid-19,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Gedung Kiara di komplek RSCM ini awalnya dibangun sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) dengan luas lahan 68.075 m2 yang terdiri dari 12 lantai dan 2 lantai bawah tanah. Gedung ini memiliki fasilitas poliklinik alergi-imunologi, poliklinik nefrologi, endkrinologi dan sebagainya.
Pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 dilaksanakan pada lantai 3, 4, 5, 8, 9 dan 10 Gedung Kiara. Pengembangan yang dilakukan diantaranya pembangunan 2 unit ruang operasi pada lantai 2, ruang NICU 96 bed pada lantai 4, ruang perawatan 32 bed pada lantai 5, ruang perawatan 48 bed pada lantai 8, ruang perawatan 108 bed pada lantai 9, dan ruang perawatan 100 bed pada lantai 10. Dilakukan penambahan sebanyak 359 bed untuk perawatan Covid-19.
Sampai dengan 21 Agustus 2021, progres fisik konstruksi mencapai 96,28% dengan target penyelesaian pada tanggal 29 Agustus 2021. Lingkup pekerjaan pada Gedung Kiara ini meliputi pembongkaran plafond, pembongkaran dinding, scanning, pendataan aset, waterprofing, screeding, pemasangan wiring, pembersihan lokasi, perbaikan keramik, pemasangan lampu, credenza, general cleaning, pemasangan vinyl, pekerjaan sanitary, pemasangan bed head, pekerjaan plumbing, instalasi gas medis, serta pemasangan pintu dan jendela.
Pembangunan dan pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tempat penanganan akibat lonjakan jumlah penderita COVID-19, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kasus sembuh dan menurunkan jumlah kasus meninggal melalui perawatan pasien yang lebih baik. (*)