Pekalongan – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Ditjen Cipta Karya tengah melakukan pekerjaan Penataan Kawasan Wisata Laut Pekalongan.
Penataan kawasan tersebut diharapkan mampu menghadirkan para wisatawan untuk datang ke Pekalongan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan Pandemi COVID-19, Pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I Provinsi Jawa Tengah Dwiatma Singgih Raharja Sabaris mengatakan, kawasan Pantai Utara Kota Pekalongan ini memiliki potensi pantai yang indah dengan udara yang masih alami dan sangat berpotensial untuk dikembangkan.
“Selain potensi pantai, Kota Pekalongan juga memiliki wisata budaya batik dan wisata religi. Diharapkan objek wisata air ini dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk berkunjung ke daerah ini,” terangnya saat kegiatan Presstour Forwapu bersama Birkom Kementerian PUPR di Kota Pekalogan, Senin (27/9).
Pekerjaan Penataan Kawasan Wisata Laut Pekalongan telah dimulai sejak 27 Oktober 2021 dengan anggaran sebesar Rp48,94 miliar dari APBN tahun 2020-2021 oleh kontraktor PT Abadi Prima Intikarya.
“hingga 23 September 2021 progres konstruksinya telah mencapai 83 % dan ditargetkan akan rampung pada November 2021,” paparnya.
Adapun lingkup pekerjaan meliputi 9 zona. Zona1 berupa main entrance, pos jaga, ticketing, parkir, dan sclupture. Sedangkan zona 2 berupa kantor pengelola dan MEP. Zona 3 berupa panggung rakyat, plaza batik, tower batik, playground serta pelataran, ruang ganti panggung, dan area bermain pasir.
Zona 4 berupa bangunan suvenir, bangunan budaya, service area, dan mushola. Selanjutnya zona 5 berupa plaza, dermaga skywalk, promenade, kolam keceh anak serta dewasa, kolam air bunga, dan kolam pembersih kaki. Kemudian zona 6 berupa jalur evakuasi, kios, pelataran, dan service area. Untuk zona 7 berupa dermaga, jogging track 3, promenade 2, kolam ikan. Zona 8 berupa jogging track, pelataran. Terakhir zona 9 berupa publik space.
Sementara Kadis Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Pemkot Pekalongan Sutarno mengatakan, sebelum pandemi pengunjung kawasan wisata laut ini cukup tinggi yaitu sampai 300 pengunjung perhari, akan tetapi setelah pandemi dengan PPKM level 4 sempat ditutup.
“kami bersyukur dengan adanya penataan kawasan ini oleh Kementerian PUPR tentunya akan meningkatkan kunjungan wisatawan,” jelasnya.
Sutarno optimis bahwa pariwisata di Pekalongan akan terus meningkat khususnya di destinasi wisata pantai Pasir Kencana. “Destinasi ini paling besar diantara destinasi wisata di Pekalongan lainnya,” tuturnya.
Zainal Asikin pedagang cindramata yang merupakan anggota kelompok pedagang di Pekalongan merasa senang dengan dibangunannya kios-kios di kawasan wisata ini,” kami berharap bisa terakomodir untuk berjualan disini,” tandasnya. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.