Kementrian Kebudayaan Gelar Simposium Internasional Bertajuk We Are Site Managers International Symposium Tanggal 23-28 Agustus 2025 di Sawahlunto
Padang, majalahintrust.com – Kementrian Kebudayaan bersama Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Pemda Sawahlunto dan ditopang berbagai unsur lainnya, akan menggelar simposium internasional bertajuk We Are Site Managers International Symposium pada tanggal 23-28 Agustus mendatang di Sawahlunto.
Simposium itu akan diikuti sekitar 100 orang dari 21 negara. Sebanyak 35 orang dari Indonesia di antaranya akan terlibat langsung baik sebagai peserta, nara sumber dan juga moderator pada simposium. Mereka berasal dari berbagai latar belakang semisal perguruan tinggi, PT. KAI, dan berbagai negara.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Jefrinal Arifin, pihaknya berterimakasih sekali karena telah ditunjuk menjadi tuan rumah pada simposium itu. Hal itu karena selain Sawahlunto masih banyak kota di Indonesia yang memiliki warisan dunia ini.
“Kita tentu sangat berterimakasih atas penunjukan ini. Apalagi acara pertama tahun lalu berlangsung di Penang Malaysia. Tahun depan pun tak mungkin Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah, karena akan diambil negara lain pemilik situs warisan dunia,” ujar Jefrinal.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumbar, Nurmatias menyebutkan, acara ini sebenarnya akan disampaikan oleh Bapak Undri selaku Direktur Promosi Kebudayaan. Tapi karena Beliau berangkat ke Jakarta, makanya hal ini diserahkan kepadanya.
Menurutnya simposium ini khusus diikuti oleh daerah-daerah yang dilalui kereta api yang membawa tambang batu bara. Karena itu ada delapan daerah yang akan menjadi peserta. Di antaranya Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok dan Sawahlunto. Satu daerah lain adalah Sijunjung karena daerah ini punya sejarah yang panjang tentang perkeretaapian membawa batu bara.
“Karena itu Warisan Tambang Batu Bara Ombilin (WTPOS) akan sangat menarik untuk dikaji karena peranannya yang sangat besar. Terlebih pula sampai saat ini kita belum memiliki Badan Pengelola yang resmi untuk WTPOS) ini,” ujar Nurmatias.
Profesor Sudarmoko dari Universitas Andalas menjelaskan bahwa simposium ini memang khusus bagi
para pengelola situs warisan dunia. Tujuannya salah satu adalah mempromosikan WTPOS agar lebih membuka mata dunia tentang keindahannya.
“Salah satu tujuannya agar bagaimana para peserta nantinya dapat melahirkan usulan atau rekomendasi tentang perlunya WTPOS ini dibentuk Badan Pengelolanya,”
Adapun susunan acara Symposium adalah sebagai berikut. Pertama reception dinner di Aula Kantor dimana para peserta akan resmi diterima Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Besoknya peserta berangkat menuju Sawahlunto dengan kereta api melalui Stasiun Kayu Tanam, Padang Panjang dan terus ke Sawahlunto.
Acara jumpa pers itu dimoderatori oleh Siti Aisyah Kepala Dinas Kominfotik Sumbar. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.