Ketika Mantan Dan Lantamal Harus Membatalkan Keberangkatannya Hanya Karena Peresmian Sanggar
Padang, Intrust – Pembukaan cabang Sanggar Tari dan Rumah Baca Permata Hati di Rawang Barat Selasa (15/4) memang luar biasa. Meski judul acaranya terkesan biasa, duduk para tamu juga hanya lesehan di atas karpet, tetapi tamu yang hadir dan memberikan sambutan bukan sembarang orang. Mantan Dan Lantamal II Laksma TNI (Purn) Hargianto, SE, MM, M.Si (Han) bahkan membatalkan keberangkatannya ke Jakarta demi menghadiri acara ini.
“Semula sore ini saya memang sudah ada niat akan ke Jakarta. Tapi melihat antusiasnya Buk Welly sebagai pemilik sanggar menyebutkan rencana acaranya, hati saya tergerak begitu saja untuk membatalkan keberangkatan ke Jakarta. Ternyata apa yang saya lihat memang membuat saya gembira dan bangga,” ujar mantan marinir yang kini bergelar Datuak Bagindo Malano Nan Hitam.
Dijelaskan oleh Ketua I LKAAM Sumbar ini, perkenalannya dengan Ibu Welly Nofi Sastera adalah karena mereka berada di satu grup WA Marandang Bersama Ibu Iriana Joko Widodo. Di grup itu kebetulan Ibu Welly sering memposting banyak kegiatan sanggar aneka aktifitas dari Permata Hati Grupnya. Dari situ pulalah ia tertarik menyaksikan secara langsung apa yang telah diposting Buk Welly.
“Jujur saja apa yang diperbuat Buk Welly ini sangat sesuai dengan tugas saya di LKAAM Sumbar. Yaitu bagaimana membina generasi penerus dan milenial kita untuk kembali sadar dan paham dengan budaya yang ada di negerinya. Karena itu melihat anak-anak yang bahkan ada yang masih berusia di bawah lima tahun menari, saya bangga. Apalagi, sesuai namanya cabang baru, anak-anak itu baru sebulan latihan. Tapi semangatnya luar biasa,” ujar Hargianto yang masa kecil serta masa mudanya juga hobi menari.
Menurutnya, kegiatan menari dan taman bacaan merupakan kegiatan positif bagi perkembangan anak. Hal ini, membuat anak bisa terhindar kegiatan yang dapat merugikan dirinya dan keluarga. “Kegiatan tari dan membaca ini adalah pembangunan jiwa. Selain itu kegiatan ini menciptakan rasa percaya diri bagi generasi bangsa ke depannya,” ucapnya.
Lebih lanjut ditambahkannya pada saat ini dengan adanya wadah belajar menari dan membaca secara gratis ini diharapkan generasi bangsa dapat mencintai budayanya. Ia berharap pemerintah, NGO, BUMN turut serta mendorong taman bacaan dan sanggar tari seperti yang dilakukan Sanggar Permata Hati.
“Apalagi keberanian Sanggar Permata Hati yang memberikan pelatihan menari dan membaca gratis bagi para muridnya. Ini sungguh luar biasa. Semoga saja ke depan, upaya ini selain telah melestarikan budaya negeri sendiri, juga telah menjauhkan generasi bangsa dari narkoba dan kegiatan negative lainnya,” tambah Datuak Hargianto.
Selain launching dan pembukaan secara resmi yang dilakukan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Padang Ibu Ferry Mulyani, ikut memberikan sambutan anggota DPRD Kota Padang Elly Trhisyanti. Acara juga dihadiri utusan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata Kota Padang.
Kemudian juga datang Ibu-ibu dari Bandara Internaional Minangkabau yang dipimpin Ibu GM BIM Ny. Tati. Lalu ada pula Camat Padang Selatan diwakili Sekcam Maspeg, Lurah Rawang Ahmad Yani, LPM, Babinsa dan Babin Kamtibmas Rawang Barat, ibu-ibu majelis taklim dari Masjid Taqrib Rawang, serta sejumlah ibu dari pelaku UMKM serta DPC HIKPI baik Sumbar maupun Padang. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.