Dharmasraya, majalahintrust.com – Permasalahan stunting sudah menjadi perhatian pemerintah secara nasional. Ketua Komisi 3 Bidang Kesra DPRD Kabupaten Dharmasraya, Purwanto, S.Ag, berharap apa yang sudah dilakukan oleh Puskesmas Sungai Rumbai menjadi contoh bagi Puskesmas lainnya di Ranah Cati Nan Tigo.
“Jadikan program ini atau cara KARDI SARAS, contoh bagi Puskesmas lainnya,” katanya kepada media ini, kemaren.
Dikatakannya, setelah berjalan satu tahun lebih, Inovasi Kartu Digital Sungai Rumbai Sehat Eradikasi Stunting atau yang disingkat KARDI SARAS, turut berperan menekan angka prevelensi stunting di wilayah Kecamatan Sungai Rumbai sangat bagus untuk dicontoh.
Buktinya kata kader Partai Golkar ini, prevalensi stunting di Kecamatan Sungai Rumbai yang sebelumnya pada Agustus 2022 sebesar 14,7 persen telah turun pada Oktober 2023 menjadi 6,19 persen, sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Sungai Rumbai, Yulmiana Dwi.
KARDI SARAS yang awalnya digagas pada 2022 oleh salah satu dokter CPNS di Puskesmas Sungai Rumbai, menganalisa permasalahan tingginya angka stunting di tengah tengah masyarakat berpangkal pada pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya orang tua dalam pencegahan dan pengendalian stunting.
“Masyarakat masih banyak yang belum memahami betapa pentingnya nutrisi, pola makan, dan pola asuh berperan dalam terjadinya stunting. Masyarakat masih beranggapan bahwa pendek itu genetik, yang penting anaknya aktif. Selain itu masyarakat juga masih kesulitan untuk mendapatkan sumber informasi yang terpusat dan terpercaya seputar stunting, perlu mendapat pemahaman dari petugas petugas kesehatan yang sudah di tunjuk,” ulas Purwanto.
Oleh karena itu, ia berkesimpulan bahwa masyarakat perlu informasi terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang stunting, khususnya di tingkat keluarga. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.