Jakarta – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengunjungi kediaman legenda cabor balap sepeda Indonesia di Sukabumi Jawa Barat Rabu (2/12).
Ketua Umum KONI Pusat didampingi oleh Kabid Kesejahteraan Pelaku Olahraga (Jahpelor) KONI Pusat Icuk Sugiarto, bertemu Hendra Gunawan yang juga dikenal dengan nama Hendrik Brocks. Kunjungan tersebut tak lain adalah untuk mengokohkan jalinan silaturahmi kepada sang legenda, serta memberikan penghargaan atas dedikasinya selama mengabdi pada olahraga Tanah Air.
“Saya Ketua Umum KONI Pusat sengaja datang bersilaturahmi kepada Bapak Hendra Gunawan atau yang dulu kita kenal dengan nama Hendrik Brocks. Melihat kondisi Pak Hendrik sehat, kami pun ikut senang,” kata Marciano.
Dirinya berterima kasih kepada pelatihnya Hendrik Brocks. Karena atas ajaran beliau, olahraga balap sepeda jadi kegemaran saya semasa remaja. “Saya hadir di sini tidak hanya sebagai Ketua Umum KONI Pusat tetapi karena dulu pernah jadi murid beliau di balap seped ini,” kenangnya.
Hendrik Brocks yang akrab dipanggil Ekih merupakan peraih tiga keping medali emas pada Asian Games tahun 1962 yang digelar di Jakarta. Kala itu, Ekih yang masih berusia 20 tahun berhasil menjadi jawara pada nomor perorangan individual Road Race 190 kilometer, Tim Time Trial 100 kilometer dan Tim Road Race 190 km.
Torehan prestasi Ekih diharapkan dapat menjadi motivasi generasi muda sehingga bisa melahirkan penerus yang mampu berprestasi di kancah internasional.
“Beliau bisa memotivasi atlet-atlet muda agar mereka dapat berprestasi karena di tahun 1962 saja Indonesia sudah merajai Asia,”sebut Marciano.
Marciano memberikan komentar sambil memberikan penghargaan kepada pelatihnya. “Mungkin Pak Hendri lama ini sering menerima penghargaan. Tapi kali ini penghargaan itu diberikan oleh muridnya”, ujar Marciano sambil menyerahkan piagam.
Ekih kemudian membahas tentang bagaimana cara untuk atlet berprestasi. Menurutnya, motivasi ada pada diri atlet masing-masing. “Kalau mau berprestasi, berlatihlah yang keras, giat, tanpa mengingat waktu dan dengan kesadaran sendiri”, tegasnya.
Sang Legenda pun mengusulkan pada Ketua Umum KONI Pusat agar mendatangkan pelatih dari luar negeri ketimbang para atlet keluar negeri. Hendrik sendiri meraih tiga emas Asian Games 1962 saat dilatih oleh pelatih asal Jerman. (*)