PADANG – Ketua Pengurus Besar Wilayah Nahdlatul Ulama ( PWNU) Sumbar Prof. Ganefri mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi. Sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
Prof Ganefri yang juga menjabat Rektor UNP itu menjelaskan , insiden peledakan bom sangat disayangkan dan diwaspadai dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
“Karena kita bernegara multikultural di agama. Perlu diketahui pendidikan multikultural itu penting dalam pendidikan. Itu adalah mencapai untuk suatu kemajuan.” katanya, Minggu (28/3).
Prof.Ganefri menyebutkan, untuk di Sumbar saat ini masyarakat dikenal masih toleran.
“Namun perlu diwaspadai juga berita hoax dan menonjolkan identitas tertentu, hal ini juga berbahaya, maka dari itu kita harus saling menghargai sebagai negara multikultural, “ungkapnya.
Ia menambahkan, UNP selalu mengedepankan kepada calon pendidik untuk memberi pengetahuan tentang pendidikan multikultural dalam berbangsa dan bernegara.
“Saya memperkenalkan pendidikan multikultural itu supaya diterapkan oleh tenaga pendidik. Saling menghargai perbedaan dan tidak menonjolkan identitas tertentu.” katanya.
Dia menyebutkan, sejak dahulu tokoh-tokoh Sumatra Barat dikenal sejak dahulu saling menghargai, diantaranya, Tan Malaka, Agus Salim dan Bung Hatta.
“Mereka punya aliran yang berbeda, religius maupun nasionalis, tapi mereka saling menghargai segala perbedaan. Mari kita terapkan moderasi beragama di Sumbar. Pada berbagai kesempatan kita juga sampaikan kepada ulama maupun di media untuk menyampaikan kajian yang menyejukkan umat, jangan sampai bersifat menghasut.” tegasnya.
Ia meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia ( POLRI) agar segera menangkap siapapun yang terlibat dalam tindakan teror yang tidak terpuji tersebut.
“Kami sangat mengutuk pelaku kejadian tersebut, apa yang mereka telah lakukan telah menyakiti hati kita semua sebagai anak bangsa, perbuatan mereka sangat jelas adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Kita berharap Polri akan bekerja profesional dan secepatnya dapat menemukan pelaku tindakan teror tersebut,” tukasnya.(*)