Padang, majalahintrust.com – HUT Kota Padang ke 355 ditandai dengan penyerahan pin emas dan piagam penghargaan bagi 12 tokoh terbaik di kota Padang. Hal ini seperti dikatakan Pj. Walikota Padang Andree Harmadi Algamar jumlahnya memang dilengkapi jadi 12, dari yang semula hanya 10 orang. Dan ke 12 orang tersebut merupakan yang terbaik untuk saat ini.
Salah satu penerima pin emas tersebut adalah Ny. Welfrydha, tokoh wanita pelaku UMKM. Wanita mendekati 55 tahun ini justru tak menyangka dirinya bakal terpilih sebagai yang terbaik. Pasalnya ia tak menyangka gerakan ayo berbuat untuk keluarga yang dilakukannya dihargai Pemda Padang.
“Saya sebelum ada kepastian undangan dari Pemko Padang untuk menghadiri acara penyerahan pin itu tetap tak mau mengambi resiko. Meskipun dari banyak orang yang saya telah mendengar isyu tersebut,” ujar Ny. Welfrydha alias Welly Nofi Sastera.
Dan kepastian itu datangnya tanggal 3 Agustus 2024 saat ke 12 orang itu diundang secara resmi oleh Walikota Padang Andree Algamar. “Kita sengaja mengundang ke 12 penerima pin itu, hitung-hitung sebagai perkenalan dan silaturrahmi antar para penerima dengan kita Pemko Padang,” ujar Andree Algamar saat itu.
Pada saat itu disamping mendengar sambutan Pj. Waikota Padang H. Andree Algamar, para penerima dipersilahkan menyampaikan kesan dan pesannya terhadap acara dimaksud. “Di sana lah saya merasa undangan Pj. Walikota Padang itu benar memutuskan saya sebagai penerima,” ujar Ny. Welfrydha.
Fauzan Ibnovi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, orang yang paling bertanggungjawab atas dipilihnya Ny. Welfrydha mengaku memang satu-satunya orang yang diusulkan dari Dinas Koperasi dan UMKM. “Dan saya justru terkesan dengan Ibu Wel, jauh sebelum ini. Bahkan saat penghargaan tahun 2023 lalu, saat saya mengetahui tentang Buk Wel pada saat Penas Tani di Padang, Saat itu, Buk Wel menjajakan dagangan meskipun itu bukan punya dia, justru pada saat Penas berlangsung,” ujar Fauzan.
Yang menarik menurut Fauzan, adalah semangat untuk berbagi dari Buk Wel. Ia bahkan bersedia membantu pedagang lain dalam menjajakan dagangannya. Tak hanya itu Buk Wel juga sangat banyak membantu dinasnya terutama dari sisi mencarikan peserta untuk pelatihan yang telah disiapkan Dinas Koperasi dan UMKM.
“Dan itu kemudian ditambah lagi dengan penayangan TVRI Nasional tanggal 4 Juli 2024. Di sana Buk Wel mengeluarkan satu gerakan Ayo Berbuat untuk Keluarga, dimana ia mengajak Ibu-ibu dan gadis remaja untuk belajar dan berbuat untuk keluarga. Gerakan itu ternyata mampu mengajak Ibu-ibu dan gadis remaja untuk berbuat bagi keluarganya. Mereka diajarkan secara gratis, lantas kalau sudah pandai, mereka pun diajak untuk ikut bergabung. Alhamdulillah dapat membantu keluarga mereka dalam menambah penghasilan,” ujar Fauzan.
Dan terpilihnya Buk Wel dalam tayangan TVRI dalam program Perempuan Inspiratif sudah merupakan nilai tambah bagi Buk Wel. Sebab tak mungkin pula TVRI akan sembarangan membuat profil Ibu Wel dalam liputan khusus tentang Perempuan Inspiratif itu, kalau tidak itu merupakan karya yang tak sembarangan oleh perempuan manapun di Padang ini.
“Sejujurnya, saya salut dengan Buk Wel. Terimakasih Buk Wel, karena telah bersedia menjadi Icon Pelaku Usaha Mikro di Padang. Tetap semangat, tetap mau berbagi dan tetap mau menjadi inspirasi bahwa Pelaku Usaha Mikro itu harus tangguh dan siap untuk berjuang dalam kondisi apa pun,” ujar Fauzan Ibnovi.
Akan halnya Buk Welfrydha, menganggap gerakan yang dilakukannya masih belum seberapa. Meskipun dia sudah mempunyai cabang, di Rawang Mata Air dan di Banuaran, disamping posko utamanya di Tabing, namun Buk Wel sendiri merasa belum cukup. Ia ingin gerakan Ayo Berbuat untuk Keluarga yang dibuatnya memang bermanfaat terutama bagi Ibu-ibu dan gadis remaja di kota Padang, terutama untuk mencari tambahan penghasilan bagi keluarga.
“Saya ingin gerakan berbuat untuk keluarga ini dapat menginspirasi wanita manapun di kota ini untuk berbuat. Saya pribadi merasa, ilmu itu bukan saya saja. Kalau ada yang tertarik, mari belajar dan berbuat untuk keluarga kita. Saya yakin dengan ekonomi yang sulit saat ini, akan banyak yang tertarik untuk belajar. Apalagi kita mengajarnya juga gratis,” ujar Buk yang sebelumnya juga telah terpilih menjadi Wanita Inspiratif di Kota Padang.
Di akhir perjumpaan dengan Buk Wel, wanita ini tetap akan berbuat untuk kota Padang. Terutama dengan Deta Rancak dan Tingkuluak Kreasinya. Ia ingin suatu saat produk deta – baik yang diproduksinya maupun milik orang lain – akan menjadi pakaian keseharian di kota Padang.
“Ya, paling tdak di hari-hari tertentu, deta ini tetap akan menjadi pakaian yang wajib bagi dipakai oleh laki-laki Minang. Karena itu menggambarkan ke-Minangkabauan kita kepada dunia. Bahwa etnis Minankabau tetap eksis dan berbuat untuk daerah, nasional dan dunia,” ujar Ny. Welly. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.