Batipuh, majalahintrust.com – Mahasiswa KKN Unes di Nagari Sabu Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar mengangkat program edukasi politik bagi pemilih pemula, Senin (28/8) di Aula SDN 22 Sabu.
Ketua Kelompok KKN Unes Nagari Sabu Adib Alfiandri mengatakan program edukasi politik bagi pemilih pemula ini merupakan program utama dan pengabdian masyarakat khususnya bagi remaja yang akan jadi pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang.
“Selama KKN di Nagari Sabu ini kami membuat tiga kategori program. Program utama, program individu dan program tambahan. Program utama adalah edukasi pencegahan stunting di dua jorong, pendidikan politik pemilih pemula. Program individu terdapat 14 bentuk kegiatan, sesuai jumlah kami 14 orang. Kemudian program tambahan, keterlibatan kami di Nagari Sabu dari berbagai agenda yang diangkat selama sebulan ini. Di antaranya peringatan 17 Agustus. Khusus untuk program pendidikan politik pemilih pemula ini kami mengundang Bapak Musfi Yendra, dosen ilmu politik sebagai narasumber. Kebetulan beliau juga dosen pembimbing lapangan kami selama KKN ini,” ungkap Adib yang didampingi anggota kelompoknya.
Ditambahkan Adib, program edukasi politik bagi pemilih pemula di Nagari Sabu ini tidak hanya diikuti oleh para remaja dan mahasiswa, tapi juga kepala jorong dan panitia KPPS untuk Pemilu 2024 di nagari tersebut.
Musfi Yendra sebagai narasumber kegiatan mengatakan, edukasi politik bagi pemilih pemula ini berkaitan dengan pengenalan tentang partai politik, pentingnya pemilu dan teknis cara warga negara menggunakan hak suara pada Pemilu tahun 2024 mendatang.
“Pemilih pemula adalah anak-anak kita berusia antara 17-21 tahun, yang akan pertama kali mengikuti Pemilu sebagai pemilih tahun 2024 mendatang. Mereka sangat perlu diberikan edukasi tentang apa itu partai politik, pentingnya mengikuti Pemilu dan bagaimana cara atau teknis nanti menggunakan hak suara,” katanya.
Menurut Musfi, penting memberikan pendidikan politik kepada anak-anak sejak dini karena begitu mudah bagi mereka untuk mendapatkan informasi melalui sosial media tentang isu-isu politik, kampanye caleg, wacana capres atau iklan partai politik.
“Saya tanya kepada anak-anak, jika disebut kata politik apa yang anda pikirkan? Ada yang menjawab korupsi, politik uang, mencoblos, menipu rakyat. Saya kaget juga ternyata anak-anak kita mulai melek dengan politik. Tapi harus ada edukasi yang benar dengan pendampingan, agar politik tidak dianggap sesuatu yang negatif bagi generasi muda,” ungkap Musfi, yang juga putra Tanah Datar ini.
Apalagi saat ini proses Pemilu 2024 sudah mulai berjalan. Pemilu kian dekat. Dari total 204.807.222 pemilih Pemilu tahun depan, menurut data KPU RI 33,6 persen merupakan pemilih dari milenial.
“Menurut saya jika ingin demokrasi kita berkualitas ke depannya, edukasi politik bagi milenial ini harus ditingkatkan baik oleh penyelenggara Pemilu, partai politik maupun perguruan tinggi,” tegas Musfi.
Di Nagari Sabu terdapat 2070 warga yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap pada Pemilu tahun 2024. Dan sekitar 70 orang di antaranya merupakan pemilih pemula.
Plt. Wali Nagari Sabu, Mustapa Kamal mengapresiasi program pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan KKN Universitas yang dilakukan oleh mahasiswa di nagari Sabu.
“Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN Unes selama satu bulan menjadi warga kami di Sabu ini. Begitu banyak kegiatan dan program yang diangkat mahasiswa, kami sangat terbantu. Apalagi dengan adanya edukasi politik bagi pemilih pemula. Ini bisa memberikan pencerahan bagi anak-anak kami yang akan pertama kali mengikuti Pemilu tahun depan,” katanya. r-M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.