Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang berkomitmen penuh mengembalikan ruas jalan Lubuk Selasih – Surian semula dalam kondisi rusak parah menjadi kondisi mantap.
Pasca beralih status dari Jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional pada 2015 lalu, BPJN III Padang setiap tahunnya terus mengucurkan dana APBN untuk ruas jalan sepanjang 63 km itu, agar masyarakat pengguna jalan bisa dengan aman dan nyaman melewatinya.
Seperti pada tahun 2017 dianggarkan dana sebesar Rp 70 miliar guna perbaikan jalan dari Alahan Panjang menuju Nagari Aia Dingin. Pada tahun 2018 lalu dianggarkan dana sebesar Rp 35 miliar guna mengerjakan perbaikan jalan di ruas Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang. Tahun 2019 kembali dianggarkan dana sebesar Rp 49.5 miliar guna perbaikan sekaligus pemeliharaan jalan.
Kepala BPJN III Padang Ir.H Aidil Fiqri MT kepada Majalah INTRUST mengatakan, Pekerjaan paket long segment Lubuk Selasih-Surian menggunakan anggaran yang cukup besar. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang rusak berat, seperti di beberapa titik terjadi longsor, adanya pergerakan dan pergeseran tanah sehingga jalan menjadi terban, serta banyaknya lobang dijalan.
Apalagi diungkapkan pria yang pandai memainkan alunan gitar ini, status jalan tersebut dulunya bukan jalan nasional, sehingga BPJN III Padang mesti bekerja ekstra keras mengembalikan jalan menjadi kondisi mantap.
“Kita harus berikan kemampuan terbaik untuk benahinya. Mengingat banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat apabila ruas jalan sudah dalam kondisi mantap,”terangnya.
Satker PJN II Lakukan Penanganan Darurat Jalan Amblas
BPJN III Padang melalui Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II lakukan penanggulangan sementara badan jalan yang amblas di ruas jalan Lubuk Selasih – Surian. Agar jalan yang mengalami kerusakan cukup parah itu tidak membahayakan pengguna jalan.
Penyebab terjadi kerusakan badan jalan diakibatkan oleh labilnya tanah disekitar. Disamping itu juga karena alih fungsi lahan menjadi lokasi pertambangan, membuat kontur tanah menjadi kurang stabil.
“Kami melihat badan jalan yang amblas ini membahayakan pengguna jalan. Maka dari itu perlu dilakukan penanggulangan sementara dengan melakukan perkerasan Base A,” Ujar Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumbar Agung Setyawan ST.MT didampingi PPK 2.5 Efrizon ST kepada Majalah NTRUST.
Dikatakan Agung, ada sembilan titik ruas jalan terban yang telah ditangani oleh PT Merangin Karya Sejati (MKS) selaku kontraktor pelaksana Paket Long Segment di ruas jalan yang masuk wilayah Kabupaten Solok.
“Paling penting dari tindakan sementara ini agar jalan kembali fungsional dan pengguna jalan merasa cukup nyaman melewatinya serta tidak membahayakan,”terang Agung.
Dirinya menyebutkan, ruas jalan yang terban tu belum bisa dilakukan overlay (pengaspalan), karena kondisi tanah belum stabil. Perlu penanganan khusus, agar perbaikan dilakukan dengan sempurna.
Penanganan khusus yang akan dilakukan yakni dengan melakukan tindakan bore pile di lokasi badan jalan yang mengalami amblas. Namun tidak bisa dilakukan dalam waktu dekar, karena biayanya lumayan mahal.
PPK 2.5 Efrizon ST menambahkan, pekerjaan paket long segment yang dilakukan yakni dengan membenahi saluran air (drainase), melakukan pekerjaan rambahan semak belukar dipinggir jalan, melakukan pengaspalan di ruas jalan yang mengalami kerusakan, menutup lobang-lobang kecil dijalan, serta pekerjaan lainnya.
“Insya Allah akhir tahun 2019 ini ruas jalan Lubuk Selasih-Surian ditargetkan dalam kondisi mantap. Mengingat jalan juga akan dipakai untuk Tour de Singkarak 2019,” Pungkasnya.(ridho)