Konjen RRT Medan Merasa Terhormat Diundang ke Padang Hadiri Seminar Internasional yang Diselenggarakan SATUPENA
Padang, majalahintrust.com – Persahabatan Tiongkok dan Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Ibarat pohon evergreen yang mengalami pasang surut, berakar sejak masa lalu, berkembang di masa kini. Dan menghadapi masa depan yang cerah.
Provinsi Sumbar merupakan tempat berkumpulnya masyarakat Tionghoa yang memiliki sejarah panjang di Indonesia.
Demikian diungkapkan Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Medan Mr. Zhang Min, pada pertemuan dengan Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Minggu (1/9/2024) di gedung HTT dan HBT.
Mr. Zhang Min di Padang dalam rangka menghadiri pembukaan Seminar Internasional Menelusuri Jejak Penulis China Yu Dafu di Sumatera Barat yang diselenggarakan DPD SATUPENA Sumbar,Senin (2/9/2024) di aula Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan sejumlah agenda kunjungan lainnya.
Kunjungan ke Padang diawali pertemuan dengan pengurus HTT. Kemudian dilanjutkan ke HBT yang diakhiri makan malam bersama Toako HBT Andreas Sofiandi dan para petinggi HBT.
Kedua pertemuan dihadiri masing-masing pengurus Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Tiongkok Prof. Yusuf Liu Baojun, Ketua DPD SatuPena Sastri Bakry.
Menurut Zhang Min, komunitas Tionghoa di Sumbar, termasuk HBT dan HTT, telah lama berkomitmen aktif untuk mendorong pembangunan ekonomi, sosial lokal serta mendorong pertukaran kerja sama antara Sumbar dan Tiongkok di berbagai bidang. Mereka menyebarkan dan meneruskan budaya tradisional Tionghoa yang sangat baik dan berpartisipasi dalam bantuan bencana, kegiatan amal, pendidikan dan kegiatan lainnya.
“Di sini, saya mewakili Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada komunitas Tionghoa dan teman-teman Tionghoa di Sumbar,” kata Zhang Min.
Zhang Min mengaku, merasa sangat terhormat karena telah diundang ke Padang untuk berpartisipasi dalam seminar internasional oleh DPD SATUPENA Sumbar dengan tema “Menelusuri Jejak Penulis Yu Dafu” dan sekali lagi mengunjungi Provinsi Sumbar untuk berkomunikasi dengan teman-teman dari semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat Tionghoa setempat terutama Gubernur Sumbar dan Walikota Padang.
“Tuan Yu Dafu adalah seorang penulis patriotik, pahlawan anti-Jepang, martir revolusioner, salah satu pendukung penting gerakan sastra baru Tiongkok. Karya-karyanya penuh dengan pemikiran mendalam tentang realitas sosial dan wawasan mendalam tentang sifat manusia. Ia menggambarkan penderitaan dan harapan rakyat Tiongkok di masa penuh gejolak dari sudut pandang pribadi yang unik. Meskipun karya sastra utamanya berfokus pada Tiongkok, tetapi pengalaman hidupnya terhubung erat dengan Indonesia, masyarakat Tionghoa lokal dan masyarakat Tionghoa perantauan di sini,” kata Zhang Min.
Dikatakan Zhang Min, dari tahun 1938 hingga 1945, Yu Dafu pertama kali berpartisipasi dalam propaganda anti- Jepang dan penyelamatan nasional di Singapura. Menyerukan warga Tionghoa perantauan untuk menyatukan patriotisme dan mendukung perang anti-Jepang. Banyak warga Tionghoa perantauan kembali ke Tiongkok untuk berpartisipasi dalam perang anti-Jepang. Kemudian, ia mengasingkan diri di Padang, Bukittinggi, Payakumbuh dan tempat lain di Sumatera Barat.
Selama berada di Payakumbuh, ia memanfaatkan kesempatan ketika dipaksa bekerja sebagai penerjemah untuk polisi militer Jepang setempat dan diam-diam menyelamatkan serta melindungi banyak kalangan budaya yang diasingkan, para pemimpin Tiongkok perantauan yang patriotik, dan penduduk setempat.
“Karena itu, ia menjadi pahlawan di mata masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Tionghoa setempat dan masyarakat Tionghoa perantauan,” kata Zhang Min menambahkan.
Ditambahkan Zhang Min, diharapkan kita dapat meneruskan tradisi baik dan mewarisi patriotisme serta semangat anti-fasis internasional Tuan Yu Dafu. Terus memanfaatkan keunggulan unik kita dalam menghubungkan Tiongkok dengan Negara asing lainnya, katanya.
Acara ramah tamah bersama konjen selain dihadiri petinggi HBT, HTT dan Panitia Seminar juga dihadiri Albert Hendra Lukman, anggota DPRD Sumbar yang baru terpilih kembali untuk periode kedua. r-ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.