Sawahlunto, majalahintrust.com – Polres Sawahlunto dan Pemko Sawahlunto melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (KP3) Kota Sawahlunto melakukan gerakan serentak menanam bibit jagung demi mewujudkan Asta Cita dalam program ketahanan pangan. Gerakan ini dilaksanakan di lahan seluas 1 Hektar milik petani milenial Boy Hendri yang juga merupakan kelompok tani Siago Jaya Desa Talawi Mudiak, Selasa (21/1).
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyebut gerakan ini merupakan salah satu komitmen dalam menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto agar lahan-lahan yang berpotensi produktif bisa diproduksi dengan dengan berbagai varietas pertanian termasuk jagung.
“Kondisi produksi jagung di Kota Sawahlunto pada Tahun 2024 tercatat sebesar 1.724,95 ton dengan produktifitas 7,1 ton/hektar. Dibantu para penyuluh dari DKP3 juga alsintan yang mumpuni semoga dengan kebutuhan 120 hektar yang ditargetkan oleh bibit jagung ini dapat meningkatkan pendapatan para petani Sawahlunto,” kata Pj Wako Fauzan.
Kapolres Sawahlunto AKBP Purwanto Hari Subekti mengatakan sebagai bentuk sinergi dengan Pemerintah Kota Sawahlunto maka melalui instruksi pusat dilakukan Penanaman bibit Jagung serentak. Difungsikan untuk meningkatan ketahanan pangan dan swasembada pangan di seluruh daerah.
“Mendukung Asta Cita dari Presiden RI agar Kota Sawahlunto menjadi Kota yang juga petaninya termotivasi dengan membuka lahan-lahan kosong yang tidak ditanami padi menjadi lahan produktif dengan menanam jagung dan kita siap mendukung kedepannya di empat kecamatan,” ucap Kapolres.
Sementara itu, Kepala Dinas KP3 Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih menyampaikan bibit jagung yang ditanam merupakan jenis Pertiwi tiga dengan masa panen 103 hari, dan tahan penyakit Bulai, Hawar dan Karat Daun yang diharapkan bisa memberikan hasil jagung yang maksimal.
“Pihak dinas tetap akan membantu baik dari segi fasilitas lainnya alsintan, pupuk dan petugas penyuluh lapangan yang selalu monitor. Kita komitmen dan mendukung penuh program Asta Cita demi ketahanan pangan warga Sawahlunto,” ujar Kadis Heni. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.