Padang – Kurang dari tiga minggu, longsor terjadi di ruas jalan nasional Sumatera Barat – Riau, tepatnya di Kabupaten 50 Kota. Bencana longsor yang terjadi, langsung ditangani dengan sigap PPK 1.2 Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) I Sumbar, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang.
Longsor pertama terjadi pada 24 November di Nagari Persiapan Hulu Kecamatan Harau. Longsor yang menyelimuti badan jalan, membuat arus transportasi tersendat beberapa jam.
Longsor kedua terjadi pada 4 Desember, didekat jembatan kembar sebelum Kelok 9. Material longsor yang menimbun badan jalan, langsung dibersihkan. Sehingga transportasi tak kurang dari satu jam, kembali bisa dilewati.
Longsor ketiga terjadi pada 9 Desember Pukul 04.00 pagi, tepatnya di Km 17 Kawasan Koto Alam Kecamatan Pangkalan. Material longsor menimbun badan jalan sepanjang 50 meter dengan ketinggian 1 meter, serta tiga unit kendaraan yang sedang melewati jalan itu.
“Material kita bersihkan dengan alat berat wheel loader dan backhoe loader. Dari tiga kali peristiwa longsor yang terjadi belakangan, longsor ketiga ini yang cukup lama ditangani,”kata PPK 1.2 PJN I Sumbar Saktianto.
Rata-rata pembersihan material longsoran ini disampaikan Saktianto, dalam kurun waktu 4 jam. Pembersihan harus dilakukan sesegera mungkin, agar arus transportasi segera lancar kembali.
Polres Limapuluh Kota melalui Kanit Turjawali Ipda Apriman Sural, mengatakan, saat ini belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dari 3 unit kendaraan yang rebah serta terbalik akibat dihantam materila longsor di Koto Alam tersebut.
“Namun pada Selasa (10/12) pagi, pukul 08.00 WIB, pihak Polres Limapuluh Kota, tengah melakukan evakuasi terhadap tiga unit kendaraan yang tertimpa longsor itu,” ujarnya.
Dari informasi terbaru, saat ini jalur Sumbar-Riau tepatnya di Km 17 itu sudah bisa dilewati kendaraan dengan sistem buka tutup. Hal itu dilakukan untuk antisipasi kemacetan yang panjang.(*/ridho)