Majalah Intrust – Febby Datuk Bangso…Lafaskanlah nama itu dalam hati yang bersih dan pikiran yang jernih.
Febby seorang ninik mamak yang tak sudi melihat rumah gadang pikiran Minangkabau runtuh. Ia sangat paham dengan gerakan lestari tradisi. Tradisi melahirkan adat. Adat adalah identitas kita sebagai orang Minangkabau.
Febby tak sudi bila adat lekang oleh panas dan lapuk oleh hujan. Makanya, setiap pergerakannnya, muaranya adalah lestari tradisi dan budaya di ruang keindahan alam panorama kita.
Febby dan Faldo sama-sama memulai karir politik dengan usia yang sangat muda. Bahkan, Febby tercatat sebagai ketua partai politik termuda untuk kelas propinsi atau wilayah. Ia adalah ketua DPW PKB Sumatera Barat yang telah memasuki kepemimpinan dua periode.
Febby dan Faldo sama-sama punya pikiran, mimpi dan harapan. Mereka dua sosok anak muda yang sangat gigih sekali memperjuangkan pikiran-pikiran kebajikan.
Semasa tahun pertama Febby menjadi Ketua DPW PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), nyaris tak popular di kalangan masyarakat Minangkabau. Raihan kursi DPRD-nya di kabupaten dan kota di Sumbar sangat minim.
Di tangan Febby, raihan kursi PKB di kota/kabupaten, bahkan di DPRD Sumbar, berlipat-lipat. Belum pernah ada dalam sejarah politik PKB di Sumbar, raihan kursi DPRDnya di propinsi hingga 3 kursi dan PKB muncul jadi partai yang diperhitungkan di ranah bundo kanduang. Kursi DPRD PKB di kota dan kabupaten nyaris menyebar rata di berbagai daerah.
Febby berhasil membawa PKB menjadi partai kebanggaan orang Minangkabau dengan gerakan lestari adat dan budaya serta berpihak pada pembangunan nagari, wisata dan dunia pendidikan, sastra dan pertanian kita.
Febby sosok gigih. Spiritnya bergelora berkekuatan pikiran yang jernih dan hati yang bersih. Ia pemimpin yang menciptakan kader.
Tampaknya Febby lebih mengutamakan keberhasilan partainya dengan membangun berbagai ruang kemanfaatan ketimbang membangun ruang keberhasilan diri secara pribadi. Gerakan dirinya gerakan untuk orang banyak. Gerakan untuk mengenalkan PKB di “bumiku Minangkabau-langitku Indonesia”.
Untuk mengenalkan PKB di hati masyarakat Sumatera Barat, Febby total ‘action’ bergerak mengibarkan spirit kebangsaan dalam nasionalisme yang gagah. Ia maju sebagai caleg DPR RI dari dapil Sumbar 2 pada pileg periode silam. Keberhasilan personal tak menjadi ukuran bagi Febby, ia memang belum berhasil menjadi anggota DPR RI, tapi ia berhasil membangun partai dan merebut kepercayaan publik Sumatera Barat pada partai ini.
Febby berhasil menumbuhkan kepercayaan diri kepada kadernya. Dengan raihan satu kursi DPRD di kota Bukittinggi, Febby membuat mata publik ternganga, karena ia tercatat sebagai salah seorang calon walikota Bukittinggi. Tampaknya capaian Febby Datuk Bangso bukan untuk meraih kemenangan personal, namun untuk mengibarkan bendera PKB di hati masyarakat Sumatera Barat.
Ingat pembangunan nagari dan kesurauan, mengingatkan kita pada Febby dan PKB.
Kini PKB tak bisa lagi diremehkan di pentas politik kelas propinsi Sumatera Barat.
Berkat pikiran dan kegigihan Febby, PKB makin menguat di bumi lawik sati rantau bertuah ini.
Febby seorang ninik mamak. Ia datuk. Pengalaman berpolitiknya sudah teruji. Pikiran-pikirannya membangun ranah Minang tak perlu lagi diragukan. Ia getol dalam spirit “politik gagasan”. Gagasannya berlapis-lapis untuk membangun Sumatera Barat lebih cepat, lebih padat,lebih kuat, lebih bersemangat dan lebih “menyengat”.(***)