Tanah Datar, majalahintrust.com — Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Tanah Datar adakan prosesi adat “Datang Dianta, Pai Balapeh” untuk Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar Eka Putra dan Ahmad Fadly periode 2025-2030 di Kantor LKAAM Tantejo Gurhano Batusangkar
Prosesi adat “Datang Dianta, Pai Balapeh” tersebut berlangsung khidmat dan diawali dengan dengan kedatangan rombongan Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly bersama istri Dwinanda Ahmad Fadly, diantar oleh Ninik Mamak dan bundo kanduang Batipuh dan X Koto dan rombongan menuju Gedung Indo Jalito
Kemudian Bupati Tanah Datar Eka Putra bersama Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra dan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Rony Mulyadi Dt. Bungsu serta Jefri Masrul, Forkopimda, Wakil Ketua beserta Anggota DPRD Tanah Datar, Kepala OPD, Camat, Wali Nagari, Ninik Mamak, Bundo Kanduang, menyambut arak-arakan Wakil Bupati tersebut
Selanjutnya rombongan Bupati dan Wabup bergabung dan langsung menuju Gedung LKAAM. Setelah sebelumnya dilakukan penyambutan dengan tari gelombang.
Ketua LKAAM Tanah Datar Aresno Dt. Andomo mengakui prosesi adat “Datang di Anta, Pai Balapeh” untuk terus dilestarikan karena sudah menjadi acuan bagi daerah lainnya dalam menyelenggarakan kegiatan yang sama.
“Sebagai Luhak Nan Tuo, yang menjunjung tinggi adat dan budaya Minangkabau prosesi adat ini agar terus dilestarikan, serta harus menjadi perhatian untuk ke depannya,” ujar Aresno.
Wabup Ahmad Fadly mengatakan prosesi adat ini telah melengkapi rangkaian penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar tepilih periode 2025-2030. Sebagai pemimpin “nan diimbau jo pusako adat, nan indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan, adat nan dipakai pusako nan dijago”.
“Walau pelantikan secara pemerintahan telah kami jalani, hingga secara administrasi pemerintahan telah berjalan selama hampir dua bulan, namun kami mengangap perlu adanya prosesi adat tersebut. Untuk mendapatkan restu dari seluruh tokoh masyarakat Tanah Datar dalam menjalankan amanah ini,” ujarnya.
Dengan mengedepankan sikap kerja sama, berbagai tantangan terasa lebih mudah. “Kami sadar, jalan yang akan ditapaki tidak akan ringan. Tetapi melalui kolaborasi tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan, unsur ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai, kami yakin langkah kami akan lebih kuat, lebih kokoh dan terarah,”
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengakui rangkaian prosesi adat ini. mempunyai makna tersendiri baginya yang mengambarkan do’a restu dari seluruh masyarakat Luhak Nan Tuo untuk mengemban tugas dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Melalui kegiatan ini, kami berdua merasa tidak sendiri. Karena menyiratkan dukungan dari seluruh tokoh masyarat dalam upaya mewujudkan harapan masyarakat Tanah Datar secara merata,” ujar Bupati.
Menurut, Bupati Eka Putra prosesi adat “Datang dianta, pai balapeh” juga berarti perjuangan untuk mewujudkan Tanah Datar menuju masyarakat madani, maju dan berkelanjutan berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
“Kami mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungan ini. Insya Allah, amanah yang disandangkan ke kami, akan dipikul dan berusaha untuk diwujudkan sekuat tenaga sebagai bentuk pengabdian ke masyarakat,” tambah Eka Putra.
Bupati Eka Putra menambahkan bahwa prosesi adat “Datang di Anta, Pai Balapeh” baru bisa digelar karena selepas dilantik, pimpinan daerah diintruksikan mengikuti retreat di Magelang, disambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Kami mohon pengertiannya, karena selepas dilantik kami harus langsung mengikuti retreat atau pembekalan bersama seluruh kepala daerah. Setelahnya langsung disambut dengan kegiatan selama bulan suci Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri. Hingga hari inilah waktu yang tepat untuk bersilaturahmi dan menyelenggarakan prosesi ini,” jelas Bupati.
Seluruh rangkaian prosesi adat tersebut berlangsung sangat khidmat dan semua dilakukan melalui pasambahan dan pidato dan diakhiri dengan makan bajamba yang dihadiri seluruh Pengurus LKAAM dan Bundo Kabupaten dan Kecamatan serta Ketua KAN se Tanah Datar dan Rombongan ninik mamak dari Batipuh dan X Koto termasuk ninik mamak dari Lintau 9 Koto. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.