Tanah Datar, majalahintrust.com – Sebanyak 31 Pengurus LKAAM Kabupaten Tanah Datar melakukan kunjungan ke LKAAM Kota Payakumbuh dalam rangka mempererat silaturahim antara Luhak nan Tuo dengan LKAAM Payakumbuh
Kedatangan rombongan langsung ini diterima Pj Wali Kota Payakumbuh Jasman Datuk Bandaro Bendang bersama pengurus LKAAM Payakumbuh dan KAN 10 Nagari serta Bundo Kanduang Payakumbuh. Ikut pula Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Nofriwandi di rumah Dinas Wali Kota Payakumbuh Selasa (12/12)
Sedangkan LKAAM Tanah Datar yang diketuai Aresno Datuk Andomo juga didampingi Kabid Pemberdayaan Masyarakat Mauliddia Siska S.Sos
Ketua LKAAM Kabupaten Tanah Datar Aresno menyebutkan, kedatangan LKAAM Luhak nan Tuo ke LKAAM Kota Payakumbuh dan sebelumnya juga telah mengunjungi LKAAM Kabupaten Agam dan LKAAM Lima Puluh Kota intinya disamping silaturahmi juga saling berbagi pengalaman dalam usaha menjaga kelestarian adat di tengah perkembangan jaman yang ikut mempengaruhi pola kehidupan masyarakat
“Alhamdulilah kehadiran LKAAM sebagai mitra pemerintah daerah khususnya di Tanah Datar telah mulai dirasakan. Salah satu di antaranya adanya kegiatan satu even satu nagari di masing masing nagari di Tanah Datar. Even ini juga telah mampu mengembalikan peran untuk tetap mempertahankan tatanan adat istiadat sehingga generasi muda paham tentang warisan budaya yang kita miliki,” ujar Aresno.
Sementara itu Ketua LKAAM Kota Payakumbuh Yendri Bondra Datuk Permato Alam menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada LKAAM Kabupaten Tanah Datar yang telah berkunjung ke Kota Payakumbuh. MenurutnYendri apa yang dirasakan ninik mamak di Kabupaten Tanah Datar sama dengan yang dirasakan di Payakumbuh
“Meski demikian kita tetap berupaya bagaimana nilai nilai adat istiadat ini tertanam kepada generasi muda kita. Dan melalui dukungan Pemko Payakumbuh kita sudah meluncurkan pelajaran muatan lokal budaya kepada siswa kita mulai dari tingkat SD dan SMP,” beber Yendri Boda
Sementara itu Pj Wali Kota Payakumbuh Jasman Datuk Bandaro Bendang yang juga Sekretaris umum LKAAM Sumbar mengaku jika berbicara tentang adat dan budaya minangkabau membutuhkan waktu yang cukup panjang. Karena banyak hal yang perlu dibenahi secara bersama. Dan untuk itu perlu komitmen bersama dari lembaga kerapatan adat untuk terus saling bertukar pikiran, menyatukan gagasan dan ide dan dari ide itulah akan muncul berbagai program yang dilakukan secara bersama
Karena itu pada tahun 2024 Pemko Payakumbuh dan DPRD Kota Payakumbuh telah menyepakati untuk menganggarkan sebanyak Rp. 600 juta untuk kebutuhan dan keperluan bagi LKAAM, KAN, Bundo Kanduang dan segala sesuatu terkait kelestarian adat budaya di kota Payakumbuh.
Karena menuju PJ Wako Jasman, peran dari LKAAM, Bundo Kanduang dan KAN sangat diperlukan pemerintah dalam mewujudkan visi, menjadikan Kota Payakumbuh menuju kota yang diberkahi, maju dan sejahtera.
“Untuk membangun pemerintahan yang baik, kita harus menguatkan Tali Tigo Sapilin. Tali yang pertama yaitu niniak mamak, tali yang kedua alim ulama dan tali yang ketiga cadiak pandai,” katanya.
Sinergisitas antara Pemerintah Kota Payakumbuh dengan LKAAM, Bundo Kanduang dan KAN harus tetap dipertahankan. Karena ketiga lembaga adat ini memiliki peran yang sangat besar, dan efektif dalam membangun Kota Payakumbuh menjadi lebih baik lagi,” sebutnya.
Apalagi, imbuhnya, saat ini krisis budaya telah mulai mengikis kelestarian adat budaya yang merusak generasi muda Minangkabau. Dunia telah dirasuki budaya merusak, yang menjangkiti anak muda kita. Pergaulan negatif sangat menyolok mata. Kita tidak mungkin menentang zaman. Namun perubahan zaman itu seharusnya tidak menghilangkan jati diri adat dan budaya Minangkabau
“Untuk itu saya minta LKAAM Tanah Datar untuk bisa membentuk Forum koordinasi antara LKAAM di Tigo luhak. Intinya Forum ini sebagai wadah untuk menyatukan pokok pemikiran kita untuk perkembangan adat istiadat ke depanya,” pungkas Wako Jasman. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.