Padang – Perhelatan lomba tari virtual yang dikenal dengan nama KOTA EMAS alias Kompetisi Tari Etnis Modern Antar Sumatera berakhir Selasa malam (25/5) kemaren di Musium Adityawarman Padang. Grup tari Sanggar Andev Production dari Sumatera Barat keluar sebagai juara pertama. Karenanya Andev berhak atas atas hadiah uang tunai Rp 5 Jt selain juga mendapatkan piala serta piagam keikut-sertaan untuk semua penarinya.
Sementara Sanggar Tari Bungo Linduang juga dari Sumatera Barat keluar sebagai juara kedua. Juara ketiga direbut Sanggar Bellia Katsuri dari Kepulauan Riau. Dua juara harapan direbut Sanggar Satampang Baniah dari Sumbar sebagai juara Harapan I dan Sanggar Nusa Kirana dari Sumsel sebagai juara Harapan II. Sedang pemenang favorit yang dipilih berdasar banyaknya like di youtube terpilih Sanggar Puteri Azhar dari Sumsel. Jumlah like Sanggar Puteri Azhar Sumsel ini lebih dari 800 like.
Dewan Juri yang terdiri dari Indrayuda, Susasrita Loravianti dan Noviyanti Awaluddin ketika mengumumkan pemenang menyebutkan, persaingan nilai antara ke 10 peserta yang lolos ke grand final memang cukup ketat. Hal itu karena cukup banyak peserta yang mengulang pembuatan video tarinya untuk final karena dibolehkan oleh regulasi lomba, selain juga penampilan peserta yang memang bagus. Ke 10 peserta itu sendiri merupakan yang lolos dari 31 peserta yang ikut dalam lomba ini.
Ketua Panitia Nofrialdi Nofi Sastera menyampaikan lomba ini diikuti 6 dari 10 provinsi di Sumatera. Mereka adalah Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Lampung, Kepulauan Riau. Lomba sendiri telah berlangsung sejak awal Maret 2021. Lomba ini digagas oleh Ibu Dominica Diniafiat yang lebih dikenal dengan panggilan Mbak Ajeng, dari Yayasan Aspirasi Jalinan Diversity Jakarta. Mereka bekerja sama dengan Sanggar Hati Padang yang dipimpin Ibu Welly Nofi Sastera.
“Alhamdulillah sejak awal sampai final ini semuanya berjalan lancar,” ujar Nofi Sastera
Ketua Yayasan AJD Dominica Diniafiat yang terlihat sangat gembira malam itu menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara ini dengan baik dan lancar. Ia juga merespon positif kehadiran sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat ke acara ini. Ini menurutnya membuktikan bahwa kita memang tetap peduli dengan kebudayaan, meski di bagian lain kita juga mengalami kesulitan akibat pandemic yang sedang melanda.
“Sejujurnya saya berterimakasih atas kehadiran Bapak Ibu semua. Meski Bapak Gubernur atau Wakil Gubernur belum sempat hadir dan diwakili oleh Ibu Kepala Dinas Kebudayaan, namun Kami bangga bahwa upaya Kami untuk tetap berkarya dihadiri oleh para petinggi negeri ini. Itu terbukti sebagaimana disampaikan bahwa banyak Kepala Dinas yang hadir disamping sejumlah tokoh ada dalam ruangan ini,” ujar Ajeng Dominica.
Di bagian lain, Gemala Ranti Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan ini. Ia berterimakasih bahwa seniman dan budayawan Sumbar tetap berbuat saat ini. “Saya juga merasakan bagaimana pedihnya nasib para seniman dan budayawan kita akibat pandemic ini. Banyak di antaranya yang tidak bisa berkarya terutama mereka yang bergerak di bidang seni pertunjukan. Karena itu Kami menyampaikan rasa salut dan terimakasih Kami atas usaha Sanggar Permata Hati yang bekerjasama dalam melaksanakan iven KOTA EMAS ini,” ujar perempuan yang akrab dengan panggilan Uniang ini.
Pada acara penutupan Selasa malam, juga dilaksanakan penyerahan hadiah kepada para pemenang dari beberapa pejabat dan tokoh yang hadir, termasuk Ketua PWI Sumbar Heranof Firdaus dan Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang M. Iqra Chissa Putra. Hadiah diberikan kepada perwakilan pemenang yang diwakili oleh para penari yang menjad model dari video klip yang dilombakan. (*)