Padang, majalahintrust.com – Ada enam langkah yang bisa dilakukan Sumatera Barat dalam mengatasi problem pariwisata usai bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang. Demikian Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda menegaskan dalam jumpa pers dengan wartawan Jumat sore (21/6), yang difasilitasi dan dipimpin Kepala Dinas Kominfo Ir. Siti Aisyah, MM.
Keenam langkah tersebut diharapkan bisa dilaksanakan secepat mungkin guna menindaklanjuti permasalahan pariwisata di Sumatera Barat. Keenam langkah itu di antaranya melakukan konferensi pers terkait info kebencanaan dan langkah-langkah pemulihan pariwisata Sumbar dengan melibatkan OPD terkait dan Asosiasi Industri Pariwisata.
“Karena itu langkah yang diambil Ibu Kepala Dinas Kominfo ini sungguh tepat sekali,” ujar Luhur Budianda.
Langkah kedua, lanjut Luhur, Dinas Pariwisata beserta Asosiasi Industri Pariwisata segera menyusun travel pattern sementara dalam bentuk pola perjalanan wisata yang memuat destinasi yang tidak terdampak bencana. Langkah ketiga segera melakukan promosi ke pasar potensial seperti Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Malaysia dan lain-lain melalui baliho, videotron, media social, media cetak dan elektronik.
“Langkah keempat Asosiasi Industri Pariwisata diimbau untuk menyiapkan paket-paket menarik untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumatera Barat. Sementara langkah kelima dan keenam yang perlu dilakukan adalah Dinas Perhubungan diminta untuk melakukan pengawasan terhadap kelaikan bus pariwisata dan sopir dalam rangka mengantisipasi kecelakaan dan perlunya koordinasi dengan pemerintah kabupaten kota dalam rangka mengantisipasi penurunan kunjungan wisatawan ke Sumatra Barat,” ujar Luhur.
Tapi ketika ditanya apa bisa mencapai target yang ditetapkan – target 13 juta sampai akhir Desember – Luhur Budianda optimis itu bisa dicapai. “Syaratnya keenam langkah yang telah kita tetapkan tadi bisa terlaksana sebagaimana mestinya,” ujar Luhur.
Menjawab pertanyaan soal bencana di Sumbar dan hubungannya dengan pariwisata, Ketua DPD ASTINDO Sumbar Nasirman Chan mengakui tak ada pengaruhnya sama sekali. “Yang tidak bisa dilihat itu kan hanya air mancur di Lembah Anai. Sementara pariwisata Sumatera Barat tidak hanya itu,” ujar Aciak sapaan akrab Nasiman Chan.
Ia mengakui baru saja membawa wisatawan asing ke Kawasan Madeh. Semuanya berlangsung aman-aman saja. Bahkan ada rencana kunjungan berikutnya akan ada lagi.
“Karena itu saya meminta kepada para wartawan agar kurangilah membuat berita soal bencana. Apalagi sekarang suasananya tidak separah dulu lagi,” ujar Aciak.
Luhur Budianda sendiri mengakui bahwa jumlah wisatawan asing tidak banyak berubah dengan adanya bencana. Cuma wisatawan lokal yang banya berkurang. “Dan bagi kita itu soal biasa. Longsor dan macet saja bisa menjadi viral di media sosial, apalagi bencana yang dashyat. Tapi itu bukan berarti pariwisata kita akan mati begitu saja kan,” ujar Luhur. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.