Payakumbuh, majalahintrust.com – Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang akan melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan atau PPL di MTI Kotopanjang Lampasi, Kecamatan Latina, Kota Payakumbuh.
Menurut DR. Aziza Meria, M.Ag., Dosen PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol kegiatan PPL tersebut akan berlangsung selama 1 semester dari tanggal 21 Juli sampai dengan 3 Desember 2025.
PPL di MTI Kotopanjang Lampasi, dan akan diikuti oleh 5 orang mahasisiwa/i terdiri dari Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam 3 orang, mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam 1 orang dan mahasiwa Prodi Bimbingan Konsoling Pendidikan Islam 1 orang.
DR. Aziza Meria, selaku pembimbing PPL Mahasiswa di MTI Kotopanjang menyatakan bahwa PPL melingkupi semua pembelajaran di sekolah yang include atau termasuk dalam kurikulum sekolah dan akan ditempatkan di tingkat MTs/ SMP dan MA/SMA, artinya di sekolah tingkat menengah.
Praktek Pengalaman Lapangan atau PPL adalah kegiatan intrakurikuler yang diikuti oleh mahasiswa khususnya program studi pendidikan dalam rangka mengaplikasikan teori yang didapatkan dalam kuliah dalam dunia pendidikan nyata di lapangan. PPL ini akan memberikan nilai tambah yang positif bagi peserta PPL dan juga bagi sekolah tempat PPL tersebut diadakan.
Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kotopanjang Lampasi, selaku tuan rumah tempat PPL dilaksanakan menyambut baik diadakannya PPL di lingkungan sekolah yang ada di bawah MTI.
Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Siska Yandri, menyampaikan bahwa “kami di Madrasah menyambut baik kehadiran mahasiswa PPL UIN Imam Bonjol, karena mereka akan membawa semangat baru dan mentransformasi metode yang sedang berkembang dalam dunia pendidikan khususnya pada proses belajar mengajar”.
Di samping itu, menurut Siska, mahasiswa peserta PPL juga mendapatkan pengalaman berharga dan dapat mengaplikasikan teori yang mereka pelajari di bangku kuliah, di sekolah du ruang belajar serta di lingkungan sekitar tempat mereka menjalankan PPL.
Madrasah akan memberikan kesempatan kepada guru-guru dan tenaga pendidik untuk berdiskusi dan sharing pengalaman serta bertukar pikiran dengan mahasiswa PPL dalam rangka mengembangkan keterampilan mengajar dan mendapatkan metodelogi kontemporer dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan berbasis agama atau pondok pesantren.
Senada dengan itu Prof. DR. Afrizal, MA., Ketua Pengurus Yayasan Syeikh Haji Muchtar Engku Lakung yang mengelola Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kotopanjang Lampasi Payakumbuh, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada UIN Imam Bonjol Padang, yang menjadikan MTI Kotopanjang Lampasi sebagai salah satu tempat PPL bagi mahasiswa.
Menurut Ketua Yayasan, ”kehadiran mahasiswa PPL itu dapat memberikan motivasi yang sangat baik bagi siswa, karena hampir seluruh siswa MTI bercita cita untuk kuliah di Perguruan Tinggi. Dan dengan adanya PPL para siswa sudah mulai mengenal seluk beluk dan dinamika pendidikan di perguruan tinggi.
Selain itu menurut Prof. DR. Afrizal, MA, mahasiwa peserta PPL di MTI Kotopanjang juga dapat membantu madrasah dalam mengembangkan kegiatan yang bernuansa akademik, termasuk pengembangan pendidikan bahasa arab, pendidikan alqur’an dan pendidikan keagamaan lainnya dengan metodelogi yang menyenangkan serta kegiatan ekstra kurikuler yang ada di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kotopanjang Lampasi Payakumbuh.
Awal tahun ajaran 2025/2026 tanggal 14 Juli yang lalu, pembukaan kegiatan belajar mengajar di MTI Kotopanjang dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kotapayakumbuh. Kemenag Payakumbuh memberikan perhatian yang besar bagi MTI sebagai sekolah yang masih mempelajar kitab kuning dalam proses pembelajarannya.
Selain Kemenag Kota Payakumbuh, harapan yang besar muncul dari alumni dan masyarakat luas kepada MTI Kotopanjang Lampasi, untuk menghilangkan diferensiasi alam pikir yang mengakibatkan ketertinggalan MTI di era sekarang.
Masyarakat berhadap agar MTI meneruskan spirit dakwah dan terbiyah kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan berbasiskan surau seperti yang telah dibangun oleh pendirinya Syeikh Haji Muchtar Engku Lakung 90 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 31 Maret 1935. rio
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.