Solok–Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebagai organisasi independen di Indonesia yang berorientasi pada aktivitas sosial di sektor agrikultur, yang berbasiskan agribisnis dan lingkungan hidup di pedesaan.
Sebagai organisasi yang didominasi oleh komunitas petani dan nelayan yang terpilih untuk mewakili daerah yang memiliki kualifikasi dalam kemampuan di bidangnya masing-masing dan mempunyai karakter pionir dan patriotis dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya di bidang agribisnis.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan KTNA Provinsi Sumbar dan temu wicara di BPTP Sumbar, Kabupaten Solok, Sabtu (22/5/2021).
Menurut Mahyeldi, sudah saatnya merapatkan barisan dalam bentuk tindakan konkrit untuk mendukung pemerintah dalam memajukan pembangunan pertanian untuk kesejahteraan masyarakat petani di pedesaan, KTNA Provinsi sebagai tokoh petani di daerahnya dan juga sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.
“Kita harapkan dapat menjadikan momen pertemuan ini untuk menghasilkan rumusan dan juga memberikan masukan kepada pemerintah, untuk kemajuan pembangunan pertanian yang efektif dan efisien,” kata Mahyeldi.
Selanjutnya Mahyeldi juga katakan untuk mendukung Visi dan Misi kami antara lain Meningkatkan Nilai Tambah dan Produktifitas Pertanian, perkebunan, peternakan dan Perikanan dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani. Menurutnya hal ini adalah merupakan usaha yang paling prospek di Sumatera Barat.
“Oleh karena itu melalui Visi dan misi kita dukung dengan anggaran 10 persen untuk program dan kegiatan pertanian yang digunakan untuk pengadaan saprodi, Alsintan, pendampingan teknologi, pengendalian serangan OPT, peningkatan SDM penyuluh dan petani, koordinasi dan pembinaan,” ujarnya.
Selain itu ia berharap kepada kontak tani nelayan andalan (KTNA) selaku perwakilan para petani diharapkan mampu untuk berperan aktif untuk mendorong para petani agar memberikan perhatian yang lebih besar kepada sektor pertanian disamping sektor lainnya.
Dan juga berperan aktif dalam melakukan supervisi dan advokasi kepada petani, agar petani dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian, khususnya dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing petani menghadapi pasar global.
“Serta bermitra dengan penyuluh pertanian lapangan dalam memberikan penyuluhan terutama dalam rangka penurunan konsumsi beras, dari 139 menjadi 100 kg per kapita pertahun untuk tingkat Nasional dan untuk Provinsi Sumatera Barat dari 140 menjadi 114 kg per kapita pertahun,” harapnya.
Selanjutnya Mahyeldi ucapkan selamat kepada kepengurusan KTNA provinsi sumatera barat masa Bhakti 2021-2026 baru saja dikukuhkan dengan menyerahkan petaka sebagai bentuk tanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan amanah organisasi.
“Untuk kepada pengurus terpilih semoga dapat melaksanakan koordinasi kegiatan sesuai dengan kewenangan yang tertuang Dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi KTNA,” harap Mahyeldi.
Turut hadir pada acara tersebut, Assisten II Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar, Kepala OPD Lingkup Provinsi Sumbar, Kepala Dinas Lingkup Pertanian Provinsi, Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat, Kepala Balai Penelitian Teknologi Pertanian Sumbar, Ketua dan Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Sumbar, Tim Percepatan Pembangunan Madani Sumbar Ir. Djoni, Produsen Pupuk PIM dan Petrokimia dan Penyuluh Pertanian, Akademisi, serta tamu undangan lainnya.(rel)