PADANG — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah membuka Musyawarah Daerah (Musda) XIV Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Sumbar di Hotel Grand Zuri, Kota Padang, Kamis (25/3/2021).
Dalam sambutannya Mahyeldi mengingatkan posisi strategis Organda dalam ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan oleh pemerintah saat ini bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas dan konektivitas untuk memperlancar arus lalu lintas orang, barang dan jasa.
“Di situlah peran dan fungsi Organda. Kelancaran arus barang dan jasa sangat mendukung upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Mahyeldi.
Menurutnya, pandemi Covid-19 ini, angkutan darat dituntut profesional dalam melakukan jasa pemindahan barang dan orang melalui jalur darat.
Katanya, sangat pentingnya bagi seluruh jajaran Dewan Pengurus Daerah (DPD) Organda Provinsi Sumbar untuk melakukan terobosan dan inovasi dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan harus mampu membawa Organda menjadi organisasi yang maju berbasis digital.
“Sekarang sudah serba cepat, semua berbasis daring. Ini yang menjadi tantangan pengurus Organda,” tuturnya.
Diakui Sekjen DPP Organda Ir. Ateng Haryono, M.BA, tantangan berat saat ini adalah situasi pandemi dan maraknya jasa travel yang tidak mematuhi UU jasa angkutan online. Dua hal tersebut juga menjadi persoalan yang diangkat di forum Musda Organda.
“Masalah maraknya travel dan angkutan online itu masalah secara nasional dan menjadi tantangan bagi Organda dan anggotanya. Regulasinya harus dibaca dari pusat dan daerah, semoga saja situasi yang tidak menguntungkan bagi angkutan konvensional ini dapat segera ada solusinya,” ungkap Ateng Haryono.
Langkah awal akan dilakukan oleh DPD Organda dengan melakukan pembenahan organisasi, mulai dari sekretariat, pendataan anggota, inventarisasi perusahaan perusahaan angkutan penumpang dan barang serta pembacaan regulasi untuk kepentingan pelaku usaha angkutan darat yang tergabung di Organda Sumbar.
Sementara itu, Ketua Organda Sumbar Sengaja Budi Syukur mendukung pelaksanaan pembangunan jalan tol Padang – Pekanbaru cepat selesai. Hal itu karena keberadaan jalan tol tersebut dinilai penting untuk pergerakan orang dan barang.
“Dengan adanya tol, ada suatu peluang dari sektor transportasi yakni terjadinya pergerakan orang dari Sumbar menuju Riau dan Sumut yang mempergunakan akses tol,” jelas Budi.
Kemudian, nantinya kebutuhan orang dengan bus AKDP, AKAP, AJAP dan bus pariwisata menjadi tumbuh dan berkembang. Begitu juga dengan arus transportasi kendaraan angkutan barang juga bakal mengalami peningkatan.
“Sebelumnya dengan jarak 2.054 kilometer yang di tempuh dari Padang ke Pekanbaru atau sebaliknya menghabiskan waktu 8 sampai 10 jam, sekarang bisa ditempuh sekitar 3 jam,” tuturnya. (*)