Sawahlunto, majalahintrust.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sawahlunto secara resmi meluncurkan tahapan dan maskot ‘Mak Silo’ dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) bulan November mendatang. Acara ini diresmikan secara umum yang diadakan di Lapangan Segitiga, Sabtu malam (22/6).
Mak Silo terinspirasi dari salah satu ikon pariwisata kota yaitu Taman Silo dengan memiliki makna masyarakat demokrasi Sawahlunto.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Sawahlunto Hamdani mengatakan peluncuran tahapan dan maskot dibuka secara umum kepada masyarakat agar masyarakat kota turut mengetahui pesta demokrasi untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota untuk Kota Sawahlunto. Dengan telah memasuki pemutakhiran data pemilih, diharapkan kepada pemerintah, stakeholder dan masyarakat untuk berpartisipasi seperti halnya pada Pemilu Februari lalu.
“Dengan partisipasi pemilu Februari mencapai 83,01 persen, kami mengajak kolaborasi dan kerjasama untuk sama-sama mensukseskan Pilkada kali ini,” tutur Ketua Hamdani.
Komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Jons Manedi mengatakan untuk maskot Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) bernama SiCaro yang telah diperkenalkan Mei lalu.
Ia menambahkan pada Pemilu lalu, Kota Sawahlunto menempati urutan ketiga dalam persentase partisipasi masyarakat di bawah Dharmasraya dan Padang Panjang.
“Ada tiga wilayah yang telah melakukan peluncuran maskot Pilkada yakni, Sawahlunto, Bukittinggi dan Pasaman Barat. Melihat banyaknya masyarakat yang hadir pada hari ini, semoga dapat meningkatkan lagi partisipasi masyarakat pada Pilkada mendatang,” ucap Komisioner Jons Manedi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan dalam arahannya mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berpartisipasi aktif dalam pemilihan Walikota kali ini. Dengan peluncuran ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk membangun koordinasi yang harmonis dengan luber-jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil).
“Suhu politik sangat tinggi saat pilkada, namun jangan perbedaan tersebut menjadi konflik. Tetapi jadikan sebagai pendewasaan kita dalam berdemokrasi. Dengan koordinasi dan komitmen yang kuat akan mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan dengan politik adu ide dan gagasan,” tutur Pj Wako Fauzan. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.