Padang, majalahintrust.com – Memanfaatkan dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Eviyandri Rajo Budiman, Dinas Pariwisata Sumbar kembali menggelar acara West Sumatera Performing Arts Market (WSPAM) atau Pasar Penampilan Seniman-seniman Sumatera Barat untuk kedua kalinya. Karena gagasan dan ide ini berasal maestro tari Ery Mefri, makanya WSPAM itu digelar tanggal 21-23 September 2023 di Gedung Manti Menuik Ladang Tari Nan Jombang di Balai Baru Padang.
Ketika memberikan keterangan pers Kamis siang (14/9) kemaren, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda menjelaskan, seperti pelaksanaan tahun lalu, WSPAM kedua adalah ajang seniman berbakat Sumatera Barat untuk menunjukkan karya seninya di hadapan buyer yang umumnya dari luar negeri. Ini tentu saja merupakan langkah maju, karena selama ini banyak sanggar di Sumatera Barat yang kesulitan untuk tampil di luar negeri karena tidak punya ruang untuk menunjukkan karya kepada buyer.
“Makanya kita sekarang memakai pemikiran terbalik. Bahwa selama ini banyak sanggar yang kesulitan memasarkan karyanya untuk penonton luar negeri. Nah di WSPAM, justru kita yang mendatangkan buyer untuk melihat kemampuan sanggar yang pantas untuk ditampilkan di luar negeri itu,” ujar Budianda.
Pemikiran Luhur Budianda ini juga berawal dari pemikiran Ery Mefri, maestro tari pemiliki Nan Jombang Grup. Dikatakan Ery, mungkin banyak sanggar yang hebat di Sumatera Barat bahkan melebihi sanggar Nan Jombang miliknya. Namun kesulitan dari sanggar itu adalah mereka kesulitan menunjukkan kemampuannya untuk bisa tampil di forum yang lebih besar termasuk di luar negeri.
“Banyak sanggar yang pernah tampil di luar negeri. Namun mereka pergi dengan dana APBD. Sampai di sana, tampilnya juga di kantor kedutaan. Buat apa buang-buang APBD kalau yang menonton juga orang kita. Itu bedanya dengan Kami nan Jombang. Kami diundang tampil di luar negeri dan penampilan Kami dibayar. Dan selama 41 kali Kami di luar negeri, tak sepeser pun Kami menggunakan APBD,” ujarnya.
Soal ide pelaksanaan WSPAM sendiri menurutnya dimulai dengan adanya kegiatan IPAM (Indonesia Performing Arts Market) yang pernah diselenggarakan selama 6 kali sejak tahun 2003. Dari enam kali pelaksanaan baik di Solo, Bali dan Jakarta itu, ternyata satu-satunya grup asal Sumatera Barat yang berani tampil adalah Nan Jombang Grup.
“Dari kejadian itu muncul ide saya, kenapa tidak di Sumatera Barat saja diadakan. Saya yakin akan banyak grup hebat yang akan tampil di WSPAM dan kemudian bisa tampil di pentas luar negeri. Tahun 2014 Pak Irwan Prayitno sudah setuju kita akan adakan di Sumbar. Tapi karena Kepala Dinasnya tidak setuju, makanya penyelenggaraannya ditunda. Baru di tahun lalu, ide saya bisa diwjudkan Pak Luhur Budianda yang sudah jadi Kepala Dinas Pariwisata. Kita akui, di WSPAM pertama kita sedikit kurang publikasi. Jujur, sebenarnya saya tidak suka itu. Karena kerja kesenian harus diumumkan ke masyarakat. Sebab kerja yang disembunyikan cenderung ada kejahatan di baliknya. Itu makanya di WSPAM kedua tahun ini, saya mau WSPAM diadakan terbuka untuk siapa saja yang berani tampil,” tambah Eri Mefri yang juga didampingi Anggar Djamar, Direktur Festival Nan Jombang.
Penyandang dana WSPAM kedua Eviyandri Rajo Budiman menyebutkan ada perbedaan antara seniman di Bali dengan di Sumatera Barat. Di Bali menurutnya kesenian sudah dipandang bisa menjadi mata pencaharian. Sebaliknya di Sumatera Barat, kesenian cenderung hanya dilakukan karena hobi. Hal itu diperburuk pula dengan keadaan grup-grup kita sulit tampil di luar negeri.
“Itu sebabnya sebagai orang yang suka seni dan senantiasa akan berada di belakang para pelaku seni, saya termotivasi untuk membantu penyelenggaraan WSPAM ini. Semoga saja nanti akan banyak sanggar-sanggar di Sumatera Barat yang bisa tampil di luar negeri,” ujar Eviyandri yang juga politisi Partai Gerindra ini.
Adapun para peserta yang akan tampil di WSPAM kedua ini sesuai hasil kurator dari Ery Mefri dan Andria C Tamsin adalah Fiza Dance Company dari Padang, Indonesia Performance Syndicate (Padang Panjang), Mahoni (Padang), Maiyosta Dance Company (Padang Panjang), Parewa Limo Suku (Padang), Sanggar Singo Barantai (Saniangbaka Solok), Teater Size (Padang) dan Nan Jombang Dance Company (Padang).
Sedangkan buyer yang akan hadir di WSPAM 2023 adalah Wan Siree Assistant Artistik Director for Bangkok International Performing Arts Meeting dari Bangkok, Hanie Produser Esplanade Theatre on The Bay Singapura, Yati Yusoff Produser Singapura Wilayah Kerja Asia Tenggara dan Australiaserta Syaiful Bahri Kurator, Produser wilayah kerja Asia dan Eropa.
Pada penampilan selama 21-23 September nanti, juga disediakan waktu di tanggal 22 September siang untuk para buyer bertemu dan berdiskusi langsung dengan peserta soal bagaimana jika mereka terpilih nanti. “Ini perlu Kami tegaskan. Karena Kami di Nan Jombang bukanlah makelar. Biar mereka para buyer dan peserta yang melakukan perhitungan bila memang ada yang dipilih untuk tampil di luar negeri. Kecuali kalau para peserta minta kepada kita untuk memfasilitasinya,” tambah Angga Djamar. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.