PADANG –Radiologi mungkin masih cukup awam terdengar bagi masyarakat, namun di dalam kesehatan, radiologi memiliki fungsi yang cukup penting untuk mengetahui kondisi kesehatan dalam tubuh seseorang.
Kepala Ruangan Radiologi di Semen Padang Hospital (SPH) Lissa Amalia.K, A. Md Rad mengungkapkan, pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan untuk mendiagnosis dan menunjang prosedur medis bagi pasien. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk melihat bagian dalam tubuh pasien terkait gangguan kesehatan yang dialaminya.
“Selain mendeteksi penyakit, pemeriksaan radiologi berguna untuk menentukan penyebab penyakit, mengetahui respons tubuh seseorang terhadap pengobatan yang sedang dijalani, dan memeriksa adanya penyakit lain,” ujar Radiografer SPH yang kerap disapa Lissa ini.
Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat diketahui melalui pemeriksaan radiologi seperti Kanker, Tumor, Penyakit jantung, Stroke, Kelainan paru-paru, Gangguan pada tulang dan sendi, Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada fungsi hati dan ginjal, Gangguan pada kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, Gangguan pada saluran pencernaan dan Gangguan pada saluran reproduksi.
Ia menjelaskan, bidang radiologi berkaitan dengan banyak bidang lain dalam kedokteran, sehingga kemungkinan besar jika seseorang memerlukan pemeriksaan radiologi setelah ia mendapatkan rekomendasi /dirujuk /adanya surat pengantar untuk tindakan radiologi dari dokter pengirimnya. Dokter yang melakukan rujukan itu merupakan dokter utama yang membutuhkan hasil tes radiologi dalam penanganan kondisi pasien tersebut.
“Pemeriksaan radiologi dilakukan dengan menggunakan sejumlah media, seperti sinar-X, medan magnet, gelombang suara, dan cairan radioaktif,” ujar Lissa yang merupakan lulusan Diploma Radiodiagnostik dan Radioterapi di salah satu Universitas kesehatan ternama di Kota Padang ini.
Sementara itu, Lissa melanjutkan, di Semen Padang Hospital tersedia berbagai peralatan canggih untuk melakukan pemeriksaan Radiologi. Dengan adanya peralatan canggih itu, pasien dapat memeriksakan kondisi kesehatannya dengan hasil yang memuaskan.
Berikut berbagai alat yang ada di SPH :
A. MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) 1,5 TESLA
MRI adalah prosedur diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan organ di dalam tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio tanpa radiasi sinar X atau bahan radioaktif. MRI 1,5 Tesla merupakan MRI berkekuatan daya magnetik tinggi yang dapat menghasilkan gambar yang lebih tajam, irisan yang lebih tipis sehingga perbedaan komponen jaringan lunak lebih jelas dan informasi lokasi kelainan lebih tepat.
B. MS CT SCAN 64 SLICES
Computer Tomography (CT) merupakan alat diagnostik radiologi yang menggunakan komputer untuk melakukan rekonstruksi data dari daya serap suatu jaringan atau organ tubuh tertentu yang telah ditembus oleh sinar X sehingga terbentuk gambar. Gambar yang dihasilkan oleh alat MS CT Scan 64 Slices ini sangat jelas dan mendetil dengan irisan sangat tipis (< 1 mm)
C. MAMMOGRAPHY
Pada umumnya Mamografi dilakukan untuk membantu mendeteksi kista atau kanker payudara. Mamografi dapat mendeteksi 90% sampai 95% kanker payudara. Akan tetapi, mungkin diperlukan biopsy pada daerah dugaan untuk mengkonfirmasi kanker.
D. Xray Fluoroscopy
Pemeriksaan X-ray yaitu foto Rontgen menggunakan mesin yang mengeluarkan radiasi sinar-X untuk menampilkan bagian dalam tubuh pasien dalam gambar 2 dimensi. Pemeriksaan ini umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa, dokter mungkin meminta mengambil gambar pasien dalam beberapa jumlah posisi.
Pada beberapa kondisi, dokter akan menggunakan cairan kontras agar gambar yang dihasilkan menjadi lebih jelas. Sedangkan fluoroskopi yakni menggunakan sinar-X untuk menampilkan gambar organ tubuh pasien dalam format video.
Umumnya menjalankan pemeriksaan fluoroskopi dengan memberikan zat pewarna kontras. Sama seperti pemeriksaan foto Rontgen, dokter mungkin meminta mengambil gambar pasien dalam sejumlah posisi agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Lama pemeriksaan fluoroskopi tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa.
E. UltraSonography (USG)
USG dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara yang memiliki frekuensi tinggi dan ditujukan langsung ke bagian tubuh yang mau diperiksa. Gelombang suara tersebut selanjutnya terpantul ketika bersentuhan dengan benda padat. Melalui alat yang disebut dengan probe, pantulan diubah menjadi gambar dengan kualitas 2D / 3D / 4D.
F. Dental Periapikal X-ray
Teknik pemeriksaan rontgen gigi yg menghasilkan gambaran keseluruhan gigi kamu mulai dari mahkota gigi sampai pada akar dan tulang yang menyokong gigi kamu.
Rontgen dengan teknik ini digunakan untuk mencari masalah gigi yang berada di bawah permukaan gusi atau dalam rahang seperti gigi yang bertumpuk, kista, tumor atau perubahan tulang yang diakibatkan oleh adanya penyakit tertentu. Rontgen teknik ini memungkinkan dokter gigi dapat memastikan penanganan selanjutnya yang perlu dilakukan.
G. Panoramic X-Ray
Rontgen gigi jenis ini bertujuan untuk menggambarkan rahang secara luas dalam hal ini kondisi gigi, sinus, area hidung dan juga persendian pada rahang. Dengan melakukan panoramic X-ray, gangguan yang ada di dalam mulut bisa terlihat seperti gigi yang bertumpuk, abnormalitas pada tulang, kista, tumor, infeksi serta patah tulang. Hal ini akan mempermudah dokter gigi dalam mendiagnosa masalah yang ada pada mulut.
Di sisi lain, begini alur pendaftaran/pelayanan untuk Radiologi SPH yakni pasien datang dan menuju ke Admin untuk identifikasi pasien, kelengkapan berkas, pencatatan serta pengentrian data pasien. Lalu pasien menuju kasir untuk pembayaran dan radiografer melakukan pemeriksaan dan kemudian Dokter Spesialis Radiologi akan melakukan Ekspertise dan Penetapan Diagnosa.
“Namun ada beberapa pemeriksaan radiologi yang dijdwalkan atau yang tidak bisa dilakukan langsung misalnya USG , MRI atau CT scan kontras Intra Vena (disuntik ke pembuluh darah),” tuturnya.(*)