Jakarta – Sosok Cosmas Batubara, Menteri Muda Perumahan Rakyat tahun 1978-1988 meninggalkan banyak kenangan dan legacy baik kebijakan maupun pemikiran beliau bagi generasi penerusnya. Tidak memiliki latar belakang yang terkait dengan dunia insinyur dan juga infrastruktur, Cosmas Batubara mengatakan bersyukur bisa menjalani amanat sebagai Menteri Muda Perumahan Rakyat dengan baik.
“Saya saat itu beruntung dikelilingi oleh insinyur-insinyur tentang perumahan yang berbakat. Saya juga mendapat briefing dari Menterinya sendiri yakni Purnomodisi. Selain tentunya materi dari Pak Suyono yang belakangan menjadi Menteri PU,” Kata Cosmas dalam wawancaranya untuk Majalah Kiprah Edisi Khusus Hari Bakti PU ke-72 Tahun 2017.
Terkait tantangan, Cosmas melihat perumahan meliputi rumah, fasilitas dan sarana lingkungan, salah satunya soal masalah ketersediaan air minum. Untungnya, lanjutnya, dikementerian ini banyak tenaga ahli bidang air sehingga sangat membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
“Persoalan ketersediaan listrik, air dan jalan itu sangat penting dalam persoalan perumahan. Memang harus menyeluruh saat kita membangun perumahan,” jelasnya.
Cosmas juga mengingatkan, program perumahan bukanlah milik PU semata, melainkan program pemerintah. Oleh karena itu seluruh lembaga, kementerian dan pemerintah daerah harus mendukung program ini semaksimal mungkin.
“Saya berharap, nantinya semua program dan target Kementerian PUPR akan tercapai dengan baik. Untuk mewujudkannya, selain ada dukungan semua pihak, juga ada dorongan internal dari SDM PUPR yang harus ditingkatkan kemampuannya,” Ujar Cosmas.
Setelah tidak terlibat dalam Pemerintahan, Cosmas tetap berkiprah di sektor perumahan dan tetap berkomitmen dalam mendukung rumah layak huni dan terjangkau.
Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan segenap jajaran Kementerian PUPR mengucapkan rasa belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Bapak Cosmas Batubara pada Kamis, 8 Agustus 2019.
“Kami semua mendoakan beliau agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dengan segala amalnya dan diampuni dosanya. Keluarga diberikan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa,” kata Widiarto.