Lamongan,intrust – Menjelang mudik Lebaran Tahun 2022, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau langsung kesiapan jalan tol dan jalan nasional di Pulau Jawa, salah satunya meninjau perbaikan Jembatan Ngaglik di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Jumat (8/4/2022).
“Saya mulai hari ini keliling untuk melihat kesiapan jalan nasional non-tol dan tol untuk mudik Lebaran 2022. Karena seperti yang disampaikan Bapak Presiden, mudik tahun ini antusiasmenya akan tinggi setelah 2 tahun tidak bisa mudik akibat Pandemi Covid-19, diperkirakan sekitar 79 hingga 85 juta orang akan mudik tersebar ke berbagai daerah utamanya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diperkirakan 47% pemudik akan lewat darat,” kata Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, kerusakan yang terjadi pada Jembatan Ngaglik adalah patah girder akibat dilewati truk gandeng bermuatan melebihi kapasitas (Over Dimension dan Overload). Saat ini dikatakan Menteri Basuki tengah dilakukan perbaikan penggantian girder dengan kekuatan menahan beban hingga 50 ton sesuai ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) terbaru.
“Kegiatan utama perbaikan berupa pemasangan 5 girder sudah selesai. Tinggal memasang plat atau pekerjaan bagian atasnya. Mudah-mudahan H-10 Lebaran sudah bisa dibuka dan siap dilalui kendaraan pada tanggal 22 April 2022. Tadi saya juga sudah lewat jalan yang baru perkerasan jalan beton/rigid, pada ruas antara Lamongan dan Gresik. Itu total 16 km yang ditangani. Insya Allah H-11 juga akan kita buka,” ujar Menteri Basuki.
Dengan digantinya girder jembatan berdasarkan SNI yang baru, Menteri Basuki mengatakan bukan berarti nantinya jembatan tersebut boleh dilalui oleh kendaraan dengan muatan berlebih (ODOL). Adapun 5 girder yang digunakan berasal dari Waskita Precast.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian yang mendampingi Menteri Basuki mengatakan, Jembatan Ngaglik sebelum terjadi kerusakan tersebut masih dalam kondisi baik dengan dilakukan perawatan rutin.
“Namun beban kendaraan yang lewat sering melebihi dari standar kemampuan jembatan saat dibangun dulu dengan batas berat 35-40 ton dan sekarang dengan perbaikan ini kita pasang dengan standar batas berat hingga 50 ton,” kata Hedy.
Jembatan Ngaglik berlokasi pada ruas Jalan Widang/Bedahan, Jaksa Agung Suprapto, Tumenggungbaru, Tumenggungan dan Lamongan.Jembatan dengan bentang 25,8 meter dan lebar 18 meter tersebut dibangun pada tahun 1993.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga Yudha Handita Pandjiriawan, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali Achmad Subki, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Haeruddin C. Maddi. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.