Painan – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sangat pesat. Banyak proyek yang didanai oleh Pemerintah Pusat mampir di kabupaten terluas di Sumatera Barat tersebut.
Khusus bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kurang lebih Rp 1.7 triliun dana infrastruktur telah terserap dalam kurun waktu 2015-2018. Bahkan di tahun 2019 saja, sekitar Rp 500 miliar sudah dianggarkan untuk percepatan pembangunan di daerah terkenal dengan pariwsata itu.
Tingginya peran serta Kementerian PUPR dalam upaya mengejar ketertinggalan daerah, membuat Bupati Pessel menganugerahkan gelar Warga Utama kepada Menteri PUPR Dr Basuki Hadimuljono yang notabene “Sumando Urang Awak”
Penyerahan penghargaan spesial kepada Menteri PUPR langsung diberikan Bupati Pessel Hendra Joni bertepatan dengan Hari Jadi daerah setempat ke 71, Senin (15/4/2019) di Painan Convention Center (PCC).
“Atas nama Pemerintah Pessel, izinkan kami menobatkan Bapak Menteri PUPR sebagai Warga Utama kabupaten ini. Nama Bapak Menteri akan kami catat disepanjang perjalanan sejarah Kabupaten yang kami cintai,” Ujar Hendra Joni disambut meriah ribuan hadirin dan tamu undangan.
Pemberian gelar Warga Utama ini disebutkan Hendra Joni, karena jasa Menteri PUPR beserta jajaran yang telah memberikan perhatian lebih kepada daerah yang Ia pimpin.
Dalam tiga tahun terakhir, Ia menghitung gelontoran dana Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR lebih besar dari APBD Pessel setiap tahunnya. Mayoritas proyek berskala besar dan monumental serta manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Namun demikian, Pemkab Pessel disebutkan Hendra Joni tidak akan berhenti meminta anggaran untuk pembangunan daerah. Sebab masih banyak lagi infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat, seperti irigasi, jalan, jembatan, perumahan, dan lainnya.
“Rumah tidak layak huni masih ada 3500 unit lagi. Pengaman pantai juga sangat dibutuhkan untuk menghindari abrasi, mengingat Pessel memiliki panjang pantai terluas di Sumatera, mencapai 243 km. Jika Pak Menteri PUPR dan Bapak Presiden tidak turun tangan membantu, rasanya tidak sanggup infrastruktur secepat ini dibangun. Kami memiliki anggaran APBD sangat terbatas,” tutur Hendra Joni.
Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku terharu atas pemberian gelar Warga Utama Pesisir Selatan. Kementerian PUPR beserta jajaran menerimanya dengan penuh kerendahan hati dan tanggung jawab.
“Insya Allah kedepan kami akan semakin bersemangat untuk memberikan semua yang terbaik untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan Pessel khususnya dan Sumbar umumnya,”ujar Menteri Basuki
Menteri Basuki melanjutkan, beberapa program Kementerian PUPR telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2015-2018. Supaya potensi daerah dari sektor pariwisata, perikanan, pertanian, dan potensi lain tergarap optimal.
Seperti Program WINRIP guna pembangunan jalan lintas barat dengan anggaran lebih kurang Rp 700 miliar, pembangunan Jalan Mandeh Rp 259 miliar, pembangunan irigasi di Pessel lebih Rp 350 miliar, serta pembangunan rumah bagi masyarakat miskin, rumah nelayan Rp 72,4 miliar
Bahkan untuk tahun 2019 ini saja juga digelontorkan lebih kurang Rp 500 miliar untuk Pessel. Sebagai contoh program WINRIP Tapan – Batas Bengkulu Rp 263 miliar, lanjutan pembangunan irigasi Sawah Laweh Rp 17 miliar, irigasi Malapang Ampang Tulak Rp 23 miliar, pembangunan jalan Pasar Baru – Alahan Panjang Rp 10 miliar.
“Kami menghitung untuk tahun 2015-2018, sudah Rp 1.7 triliun anggaran Kementerian PUPR khusus untuk Pessel saja. Tahun 2019 ini, ada juga sekitar Rp 500 miliar telah dianggarkan. Semoga infrastruktur yang telah dibangun dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat,”tutup Menteri Basuki.
Ikut mendampingi Ibu Kartika Basuki, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid beserta Ibu Yusdiana Khalawi, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Maryadi Utama, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri, Kepala Balai Prasarana Wilayah (BPPW) Sumbar Syafrianti, dan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kontruksi (BP2JK) Sumbar Nelson Hasibuan.(ridho/dayat/wil)