Jayapura – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga selalu Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) meninjau atlet Dayung yang tengah bertanding pada PON XX Tahun 2021 di Provinsi Papua, Jumat (1/10/2021).
Menteri Basuki juga berkesempatan menyerahkan piala kepada para kontingen yang berhasil meraih Juara I, II, dan III pada final Cabor Dayung di PON XX Papua.
Menteri Basuki menyampaikan selamat kepada para atlet yang telah menjadi juara pada pertandingan olahraga Dayung di PON Papua.
“Harapan saya dengan adanya fasilitas ini adalah agar olahraga Dayung di Indonesia, khususnya di Papua, dapat lebih meningkat ke depan dan mampu bersaing di ajang internasional. Selamat kepada Pemda Papua dan selamat kepada seluruh atlet yang ikut pertandingan PON ini.Tetap semangat dan raih prestasi yang lebih tinggi lagi,” kata Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, arena olahraga Dayung di PON Papua merupakan venue terbaik dan terindah di Indonesia dengan latar belakang perbukitan Abepura. Venue Dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Pembangunan venue Dayung juga menjaga kualitas dari segi kekuatan, kerapihan, kenyamanan dan keselamatannya, sehingga dapat digunakan untuk pertandingan berskala internasional.
“Venue Dayung yang digunakan untuk Asian Games 2018 di Jakabaring dibangun dengan embung buatan, tetapi di Papua ini berada di teluk alami, sehingga venue ini bisa menjadi tempat rekreasi masyarakat Jayapura, termasuk bisa digunakan untuk pertandingan skala internasional,” tutur Menteri Basuki.
Lebih lanjut, Menteri Basuki menambahkan, para atlet PODSI yang bertanding di PON Papua bisa menjadi contoh dalam menjunjung tinggi solidaritas bangsa, dimana berasal dari berbagai provinsi di Indonesia seperti Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Kalimantan.
“Pesertanya banyak juga dari Non Pelatnas, artinya program regenerasi dan pembinaan PB PODSI berjalan. Saya lihat tadi yang Non Pelatnas juga ada yang juara,” ujar Menteri Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga meninjau setiap sarana dan prasarana venue Dayung yang dibangun Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya serta mengecek lintasan Dayung dengan mengendarai kapal. Menteri Basuki berpesan kepada BPPW Papua untuk melengkapi venue Dayung dengan tempat sampah dan kursi-kursi taman agar dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berekreasi.
“Pesan saya jaga kebersihan, tadi saya lihat masih banyak putung rokok. Jadi saya minta ke balai untuk lengkapi dengan tempat sampah dan kursi-kursi agar dapat menjadi destinasi wisata selain Jembatan Youtefa,” pesan Menteri Basuki.
Pembangunan venue Dayung untuk PON Papua mulai dilaksanakan sejak Februari 2020 dan telah selesai sejak Agustus 2021. Pelaksana pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan anggaran APBN.
Pembangunan Venue Dayung diawali dengan pekerjaan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 19.771 m2 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air. Selanjutnya di area reklamasi dibangun oleh BPPW Papua berupa gudang perahu seluas 1.867 m2 dan menara finish 62,38 m2.
Venue ini memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter dan lebar 81 meter (9 lintasan) dengan total luas lintasan 1,7 hektar. Selain itu juga dilengkapi 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, 2 unit obstacle canoe slalom, menara start seluas 14 m2, 2 unit menara pelurus seluas 9 m2, dan menara pantau sebanyak 5 unit seluas 9 m2.
Turut hadir dalam acara, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewabroto,
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Cornelis Sagrim, Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Nimbrot Rumaropen, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Edu Melki Paulus Sasarari, dan Dirut PT Nindya Karya (Persero) Haedar A Karim serta pengurus PB PODSI. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.