Oleh : Dr Febriani Tahar S.Si, M.Si
Ahli Biokimia
Kontributor Intrust Banda Aceh
Sejak pertama kali di Indonesia ditemukan warganya terinfeksi penyakit Covid 19 yang disebabkan oleh virus Sars Cov-2, sudah hampir 16 bulan kita hidup dalam tatanan kondisi pandemi Covid 19 ini. Rasanya waktu 16 bulan yang kita jalani, bukanlah waktu yang sebentar untuk kita lalui dengan penuh keterbatasan dan lebih banyak beraktifitas di rumah/ Work From Home (WFH).
Kondisi pandemi Covid 19 kita ketahui bersama telah merusak tatanan kehidupan masyarakat dunia di berbagai bidang, yang sampai hari ini belum menunjukkan kearah tanda-tanda menuju membaik. Malah 3 minggu terakhir ini kita ketahui kasus Covid 19 mengalami peningkatan yang signifikan di negara Indonesia kita tercinta.
Berbagai varian mutasi – mutasi virus Sars Cov- 2 ini bermunculan, seperti mutasi India, Afrika, Brazil, Jepang , UK, Indonesia dan lain-lain. Mutasi-mutasi yang terjadi pada virus ini, telah diketahui dapat meningkatkan daya sebar virus dan mungkin juga tingkat keganasan virus.
Kadang kita jadi frustasi kapan pandemi ini akan berakhir, apakah kita akan hidup dan berpergian kemana-mana selalu mengunakan masker, itu yang sering muncul dipikiran saya, karena sudah sangat jenuh dan sesaknya jika menggunakan masker setiap keluar rumah.
Tapi untuk saat ini tidak ada pilihan yang bisa kita lakukan, Prokes 5 M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan menghindari mobilitas) adalah hal yang kita harus ikuti dan patuhi di era new normal ini. Walau kadang dalam hati saya, sering merasa sedih sudah 2 periode lebaran tidak bisa berkumpul dengan sanak keluarga yang jauh di perantauan.
Dibalik kesulitan ini, Ada hal yang mengembirakan dan memberikan secercah harapan yang besar dalam 5 bulan terakhir ini, yaitu direlis nya vaksin Covid 19 dari berbagai macam produk vaksin yang beredar dari perusahaan- perusahaan vaksin terbaik di dunia. Vaksin yang diujikan pada tahap ke tiga di berbagai negara telah memberikan angka efikasi yang berbeda-beda, dalam arti kata saat ini vaksin yang ada diizinkan untuk digunakan oleh WHO.
Akan tetapi vaksin merupakan suatu bentuk ikhtiar untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi seseorang terhadap Covid 19 bukan membuat seseorang kebal dengan Covid 19. Artinya apa, setelah kita divaksin, maka selama herd immunity belum tercapai di negara kita, maka kita masih harus menerapkan pola hidup new normal dengan prokes 5M walau kita telah divaksin.
Nah kapan herd immunity tercapai, jika sudah hampir 70 persen penduduk suatu negara yg telah divaksin.
Data kita Indonesia saat ini berada direntang 10-20 persen, sementara kita lihat negara terdekat kita Singapore dalam waktu yg tidak lama lagi penduduk nya sudah menuju 70 persen yang divaksin. India yang dengan jumlah penduduknya lebih besar lagi dari Indonesia, sudah punya persentase masyarakatnya yang divaksin di atas 23 persen.
Mari kita edukasi teman-teman, keluarga , sahabat-sahabat kita, masyarakat Indonesia, agar ikut berpartisipasi untuk mengikuti program vaksinasi. Tentu semua itu, kita lakukan dengan berkonsultasi dengan tim medis apakah kita secara ilmu kedokterannya termasuk orang yang aman untuk divaksin. Semua platform vaksin yang beredar punya plus minusnya. Intinya vaksin yang telah dinyatakan izin edarnya, tentu sudah dilihat oleh pakar-pakar di bidangnya untuk dapat dan memiliki tingkat keamanan untuk digunakan.
Tanggung jawab kita sebagai masyarakat ikut mensukseskan program vaksinasi dan ikut berkontribusi juga untuk divaksin. Mungkin pahlawan masa kini itu adalah bagaimana kita ikut menjalankan prokes 5 M dalam kehidupan kita dan berkontribusi untuk ikut divaksin menuju tercapainya herd immunity di negara kita. Sehingga pandemi ini akan berubah menjadi endemi dan harapannya virus Covid 19 tidak membahayakan lagi mutasi- mutasinya bagi kehidupan umat manusia dimuka bumi ini, sehingga kita bisa hidup normal kembali kedepannya
Harapan dan Doa tidak putus-putus kita panjatkan pada Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa. Jika Allah SWT sudah berkehendak semua bisa berubah dengan cepat. Tugas manusia hanya ikhtiar. Prokes 5M dan vaksin adalah bentuk-bentuk ikhtiar yang bisa kita lakukan. Mari kita edukasi masyarakat dengan ilmu. Kita sayangi keluarga, sahabat -sahabat kita, masyarakat Indonesia dengan memberikan perlindungan untuk kita semua.(***)