PADANG – PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) Cabang Teluk Bayur mencatat, aktifitas bongkar muat petikemas di Pelabuhan Teluk Bayur mengalami peningkatan yang positif pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, meskipun pandemi Covid-19 merebak sejak triwulan pertama tahun 2020 sampai tahun 2021.
General Manager (GM) PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur, Nunu Husnul Khitam mengatakan, realisasi bongkar muat petikemas di pelabuhan Teluk Bayur yaitu 97.448 twenty-foot equivalent unit (Teus). Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2019, maka terjadi peningkatan sekitar 7,5 persen.
“Meskipun sepanjang tahun 2020 pandemi Covid-19 melanda di Kota Padang dan Sumbar pada umumnya, Alhamdulilah salah satu komoditi kami yakni petikemas mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 89.156 teus,” jelasnya.
Dikatakan Nunu, penyebab meningkatnya bongkar muat petikemas pada tahun 2020 meskipun di tengah pandemi Covid-19 adalah, karena PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur melakukan berbagai upaya, strategi, dan inovasi agar sektor perekonomian tetap tumbuh di Sumbar.
Salah satu inovasi dan strategi yang dilakukan yakni mempercepat inovasi dan implementasi digital dan meningkatkan kolaborasi serta partnership dengan berbagai pihak.
“Sesuai dengan corporate value PT. Pelindo pada tahun 2020 yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif yang disingkat dengan Akhlak,” ungkapnya.
Diakui memang, selain aktivitas bongkar muat petikemas, beberapa aktivitas barang di PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur mengalami penurunan walaupun tidak terlalu signifikan akibat pandemi virus Covid-19.
Nunu mengungkapkan, untuk aktivitas general cargo pada tahun 2020 tercatat sebanyak 211.104 ton. Sedangkan tahun 2019 mencapai 261.020 ton. Lalu, Bag Cargo pada tahun 2019 tercatat sebanyak 499.245 ton dan menurun pada tahun 2020 yakni 371.671 ton.
“Kemudian untuk curah cair pada tahun 2019 tercatat ada sebanyak 2.239.411 ton dan menurun tahun 2020 sebanyak 2.206.180 ton. Hal yang sama terjadi pada curah kering dimana pada tahun 2019 ada sebanyak 1.723.604 ton dan pada 2020 ada sebesar 1.414.062 ton,” ujar Nunu.
Lebih lanjut Nunu menjelaskan, penurunan aktivitas juga terjadi pada aktivitas kapal di PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur pada tahun 2020. Di antaranya untuk pelayaran luar negeri pada tahun 2019 ada sebanyak 381 unit dan 2020 menurun pada 341 unit.
Sementara pelayaran rakyat pada tahun 2019 tercatat ada sebanyak 827 unit dan menurun pada tahun 2020 yakni 590 unit. Sedangkan untuk pelayaran kapal negara atau tamu pada tahun 2020 hanya sebanyak 5 unit dibandingkan tahun 2019 yakni 28 unit.
“Namun untuk pelayaran dalam negeri mengalami peningkatan pada tahun 2020 yakni 1.320 unit dibandingkan dengan tahun 2019 yakni 1.291 unit,” katanya.
Sementara itu, untuk aktivitas ekspor pada tahun 2020 di PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur, Nunu mengungkapkan, beberapa komoditi andalan di Pelabuhan Teluk Bayur diekspor di beberapa negara di tengah pandemi Covid-19.
Ia merincikan, komoditas Crude Palm Oil (CPO) diekspor di 4 negara di antaranya India, Burma, Tiongkok, dan Afrika. Kemudian, komoditas cangkang diekspor ke negara Polandia dan Jepang.
“Lalu, komoditas bungkil diekspor ke negara Selandia Baru dan Australia, komoditas karet diekspor ke negara Amerika Serikat, dan batubara diekspor ke negara Thailand,” sebut Nunu.
Meskipun pandemi Covid-19 merupakan bencana internasional, tidak membuat aktivitas di pelabuhan Teluk Bayur terganggu atau berhenti. Sepanjang tahun 2020 sampai sekarang aktivitas di pelabuhan Teluk Bayur tetap beroperasi 24 jam.
Nunu mengatakan, sebagai pintu gerbang perekonomian Sumbar, pelabuhan Teluk Bayur memiliki peranan penting dalam hal pendistribusian barang dan kapal agar perekonomian tetap berjalan. (*)