Sarimalak – Wilianto S.Sos mantan Sekum dan Wakil Ketua pada periode sebelumya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Kabupaten 50 Kota periode 2021-2025 pada Musorkab yang berlangsung Rabu (17/3) di Aula Kantor Bupati 50 Kota di Sarilamak
Terpilihnya Wilianto sejak awal memang sudah diperkirakan. Meski ada khabar 3 orang calon yang akan maju, namun sampai berlangsungnya verifikasi oleh panitia pada Selasa (16/3) hanya satu calon yang mendaftar. Itu pula sebabnya Pimpinan Sidang Budi Febriandi yang didampingi dua lainnya Ismail S.Pd dan H. Amrialis dengan otomatis menetapkan Welianto S.Sos menjadi Ketua Umum.
Musorkab KONI Kab. 50 Kota meski terkesan mulus tak ada masalah tapi tetap berlangsung hangat dan menarik. Saran dan masukan dari peserta cukup nyaring terdengar. Termasuk penyampaian harapan dari Ketua Perpani 50 Kota yang meminta ke depannya KONI Kab. 50 Kota harus bersikap dan berpikir professional serta menghindari praktek KKN.
Hal ini agaknya juga sesuai dengan harapan Wakil Bupati 50 Kota Rizki Kurniawan Nasari serta Ketua Umum KONI Sumbar Syaiful SH, M.Hum. “Saya berharap agar ke depan kita lebih pro aktif untuk mencari sisi-sisi lain untuk KONI bisa lebih hidup lagi. Terutama sekali dalam hal pendanaan, kita perlu lebih giat untuk mencarinya. Karena dengan dana yang cukup, tentu atlet-atlet akan sejahtera. Dengan atlet sejahtera, tentu prestasi atlet akan tercipta dengan sendirinya,” ujar Wabup Rizki Kurniawan
Untuk itu Wabup mencontohkan sisi yang dimaksudkan adalah dana pokok pikiran dari anggota dewan. Salah satunya ia mencontohkan kehadiran salah seorang anggota DPRD Sumbar yang hadir pada saat Musorkab dilangsungkan. “Saya yakin, kehadiran Uni Aida (panggilan akrab Wabup Riski kepada anggota dewan dimaksud) adalah bukti bahwa Uni Aida peduli dengan nasib olahraga di kabupaten ini,” tegasnya.
Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas angkatan 2005 ini juga menambahkan beberapa contoh lain jika kita ingin mencapai target yang diinginkan. “Seperti saya dulu berhasil menjadi Ketua Senat Mahasiswa di Universitas Andalas. Logikanya, sebagai mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya yang mahasiswaya sedikit, tidak mungkin rasanya saya akan bisa menjadi Ketua Senat Mahasiswa Unand. Tapi dengan terus mengumandangkan tekad untuk jadi Ketua serta menularkanya kepada mahasiswa di sekitar lingkungan, Alhamdulillah saya akhirnya terpilh. Intinya adalah bahwa kita lah yang harus punya keyakinan terlebih dahulu bahwa kita bisa melakukan, kalau memang kita ingin punya target mencapai sesuatu,” ujar Wabup.
Ketua Umum KONI Sumbar Syaiful, SH, M.Hum menyampaikan terimakasih atas delapan tahun pengabdian Ir. Davis Emha Ketua KONI Kab. 50 Kota yang lama. Hal itu karena selama dua periode menjadi Ketua, prestasi olahraga Kabupaten 50 Kota selalu berada di Kelompok 5 Besar pada hampir setiap Porprov yang dilakukan.
“Kita juga tahu bahwa selama dua kali maju menjadi Ketua KONI, Pak Davis Emha selalu berhasil unggul dari lawan-lawannya di pemilihan Ketua. Namun sekarang, Beliau secara sukses mengantarkan Bapak Wilianto maju sebagai Ketua KONI 50 Kota justru secara aklamasi dan tanpa lawan. Ini menunjukkan bahwa Pak Davis Emha sukses menciptakan kaderisasi di kalangan pengurusnya, selain juga memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada semua insan olahraga Kabupaten 50 Kota bahwa ada kader yang tidak perlu diragukan lagi untuk menggantikan,” ujar Syaiful.
Di bagian lain Syaiful juga mengajak Bupati 50 Kota untuk juga ikut memberikan perhatian kepada para atlet asal 50 Kota yang ikut memperkuat nama kontingen Sumatera Barat nanti di PON Papua. Meskipun secara prinsip KONI Sumatera Barat juga memberikan uang bantuan kepada para atlet tersebut. Namun menurutnya bila pihak Kabupaten ikut membantu memberikan bantuan suplemen, apakah itu dalam bentuk bantuan uang sebesar Rp 1Jt pada setiap bulannya, ia yakin motivasi dan daya juang atlet tersebut pasti akan semakin bertambah.
“Saya rasa jumlah Rp 1Jt atau lebih yang diberikan Kabupaten 50 Kota kepada atlet PON-nya yang berjumlah hanya sekitar tiga orang bukanlah angka yang besar. Saya justru percaya, jika semua Kabupaten Kota ikut bersama memberikan perhatian tambahan setiap bulannya kepada atletnya yang bertanding di PON Papua nanti, target 16 medali emas akan berhasil dicapai bahkan bisa lebih dari itu,” pungkas Syaiful. (ns)